indoBRITA, Minut – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baperekraf) RI melalui Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan lnfrastruktur bersama Dinas Pariwisata Daerah Sulawesi Utara (Sulut) kembali melaksanakan Gerakan Bersih, Indah, Sehat, dan Aman (BISA). Kali ini dilaksanakan di Taman Waruga Sawangan Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Rabu (4/11/2020).
Kegiatan dalam rangka upaya mitigasi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif pada masa pemulihan pandemi Covid-19 ini berupa gerakan untuk menciptakan suatu lokasi Daerah Tujuan Wisata (DTW) bersih, aman dan nyaman bagi wisatawan yang berkunjung dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Adapun kegiatan BISA ini diikuti 100 peserta yang didominasi oleh kaum milenial.
Perwakilan Direktorat Pengembangan Destinadi Regional Wilayah II Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan lnfrastruktur Kemenparekraf/Baperkeraf RI Agus Supriharstono memberikan apresiasi seluruh pendukung kegiatan BISA.
“Kami berikan apresiasi kepada ibu Vanda Sarundajang karena terus berjuang untuk kemajuan pariwasata Sulut. Dan Dinas Pariwisata Provinsi Sulut dalam hal ini pak kadis yang selalu koordinasi untuk pariwisata,” tuturnya pada awal memberikan sambutan.
Diungkapkannya, gerakan BISA sudah dibuat dan disusun sedemikian rupa dengan maksud untuk membangkitkan pariwisata.
“Dengan harapan pariwasata Sulut siap untuk dikunjungi wisatawan dari luar negeri,” terangnya.
“Pariwisata itu dari segi indah dan kebersihan tak pikirkan kesehatan dan keamanannya. Kita harapkan patiwisata tak hanya bersih dan indah tapi perhatikan juga sehat dan aman. Karena kita sedang menyambut kebiasaan baru,” pungkasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Daerah Sulut Henry Kaitjily mengatakan terpilihnya Waruga Sawangan sebagai gerakan BISA merupakan inisiasi dari Anggota Komisi X DPR RI Vanda Sarundajang.
“Pemilihan tempat ini parameternya jelas, sangat terukur,” kata Kaitjily.
Pemilihan Waruga, menurut Kaitjily, memang perlu ada pengembangan karena merupakan warisan budaya Minahasa.
Namun, pengembangan tempat wisata perlu adanya dukungan dari masyarakat setempat.
“Pengembangan wisata ke depan lebih baik lagi diharapkan adanya perhatian masyarakat. Karena pengembangan SDM di Sulut tidak akan terlaksana dengan baik kalau masyarakat tak mau lakukan pengembangan diri,” tutur birokrat yang lama melalang buana di luar negeri ini.
Anggota Komisi X DPR RI Vanda Sarundajang mengatakan gerakan BISA dilaksanakan sebagai upaya dari Kemenparekraf untuk memulihkan kembali sektor pariwisata di Indonesia termasuk di Sulut.
Dipilihnya Waruga Sawangan, kata Sarundajang karena tempat wisata ini jarang diperhatikan.
“Ada beberapa pertimbangannya yaitu waruga sering tidak dilihat orang, tidak menarik. Mudah-mudahan lewat gerakan BISA ini ke depannya akan bergeliat,” harapnya.
Usai acara pembukaan, para peserta langsung bergerak melakukan gerakan BISA.(sco)