SMP Kristen Tawaang Terapkan Tiga Kluster Dalam PJJ

SMP Kristen Tawaang

indoBRITA, Tenga – Masa pandemi Covid-19 di SMP Kristen Tawaang dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilakukan tiga kluster. Pasalnya, jumlah siswa 107 dengan tekun melakukan PJJ dengan dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). Namun, khusus PJJ keseluruhan siswa menerapkan tiga kluster.

‘’Pertama, PJJ melalui daring dan luring dibagi tiga kelas. Khusus kelas 7 dibagi tiga kluster. Yaitu, kluster Tawaang, Kluster Tawaang Timur (Tatim) dan Kluster Tawaang Barat (Tabar),’’kata Kepala SMP Kristen Tawaang Kecamatan Tenga Grety V Kalalo, S.Th MAP saat dikonfirmasi, Kamis (12/11/2020 diruang kerjanya.

Bacaan Lainnya

Kata Kalalo, PJJ melalui luar jaringan (luring) dilakukan kunjungan guru ke rumah siswa. Diakuinya, masih ada siswa yang belum memiliki HP atau android. Padahal, awalnya siswa dilarang membawa HP di sekolah. Tetapi, masa pandemi C-19, justru menjadi keharusan siswa untuk belajar melalui android.

Baca juga:  Polresta Manado Jaga Kamtibmas Kondusif dengan “Silaumata”

‘’Sebelum pandemi C-19 dan sekarang terjadi perbedaan. Sebelum pandemi C-19, kehadiran siswa sekitar 95 persen. Sedangkan dimasa pandemi C-19 justru tinggal sedikit. Padahal, penerapan Kemendukbud soal PJJ justru membantu siswa walau tak harus datang di sekolah. Beruntung, Desa Tawaang Raya tak masalah soal jaringan,’’jelas Kalalo.

Lanjutnya, dimasa pandemi C-19, pihaknya melakukan evaluasi tiga bulan sekali. Bahwa, guru mata pelajaran dan walikelas, didapati banyak yang kurang. Misalnya, dari 47 siswa kelas 7 terdapat 10 siswa yang tak memiliki android untuk belajar.

‘’Padahal, ternyata menggunakan android atau HP siswa lebih mengenal Iptek (teknologi, red). Tapi, kekurangannya anak yang tidak memiliki HP, ya tentunya kerepotan. Jadi, ajaknya kepada orang tua untuk meminjam HP biar mereka paham dan rajin belajar melalui daring,’’ungkapnya.

Baca juga:  Wagub Sumbar Apresiasi Gerak Cepat Polri Tangkap Pembunuh Penjual Gorengan

Menyinggung bantuan data interner dari pemerintah, Kalalo mengungkap bahwa pihaknya telah mengirim data nomor siswa untuk mendapatkan data kuota internet. ‘’Tetapi, hingga saat ini belum juga diterima. Beruntung, SMP Kristen Tawaang memiliki BOS regular, maka pihaknya mengutamakan bantuan BOS melalui data kuota kepada siswa yang memiliki HP untuk belajar,’’pungkas Kalalo yang familiar. (ape)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari INDO BRITA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Pos terkait