LPG Melon Masih Dipakai Sejumlah Rumah Makan di Bitung

Tim Razia Gabungan Pemkot Bitung saat melakukan penyisiran di salah satu rumah makan dan menemukan adanya tabung LPG melon yang masih digunakan.(ist)

indoBRITA, Bitung – Tim Gabungan Pemkot Bitung yang melakukan penyisisran berhasil menemukan sejumlah rumah makan masih menggunakan LPG tabung melon, Kamis (19/11/2020).

Padahal, Tim gabungan ini, sebelumnya juga telah menemukan puluhan tabung LPG bersubsidi digunakan rumah makan skala besar.

Bacaan Lainnya

Tim razia terdiri dari Bagian Perekonomian, Satpol PP, Dinas Kominfo, Dinas Perdagangan, Dinas Penanam Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Bagian Perekonomian, Bagian SDA dan PT Pertamina serta 3 agen LPG diketuai Kabag Perekonomian, Rolien Dipan. Ketiga agen yang ikut masing-masing Kawan Gas Sejati, Elanithy Mitr Gas dan Hasindo Kawan Gas.

Baca juga:  Polres Bitung Bekuk Residivis Curanmor

Dari razia ini berhasil ditindak antara lain rumah makan Padang Raya Pariawan di bilangan Pakadoodan ditemukan 12 tabung LPG 3 kg.  Sementara di Rumah Makan Padang Raya di bilangan Winenet ditemukan 6 tabung LPG 3,3 kg dan disita dengan pengganti 2 tabung LPG 5,5 kg bright gas. Tabung-tabung tersebut disita dan diganti dengan 4 tabung bright gas 5,5 kg. Di Rumah Makan Rusni ditemukan 2 tabung LPG 3 kg. Kedua tabung tersebut ditambah uang tuni Rp50.000 ditukar dengan 1 tabung LPG 5,5 kg bright gas.

Kendati demikian, di beberapa rumah makan skala besar lainnya Tim gabungan menemukan mereka sudah menggunakan LPG non subsidi. Di antaranya, Rumah Makan KMP di bilangan Pakadoodan dan Rumah Makan Rindu Malam (Coto Makassar Udin) di pusat Kota Bitung. Kedua rumah makan yang cukup terkenal di Bitung ini sudah menggunakan LPG 5,5 kg non subsidi.

Baca juga:  Warga Masata Teriak Yaki Dilindungi, Mereka Justru Digebuk

Kabag Perekonomian Rollien Dipan dalam rilis Dinas Kominfo Bitung yang diterima indoBRITA.co menjelaskan, razia seperti ini akan terus dilakukan, karena masyarakat terus mengeluh atas kelangkaan LPG 3kg bersubsidi. Apalagi menjelang hari raya keagamaan di bulan Desember nanti. “Diharapkan seluruh pelaku usaha non UKM  akan berhenti menggunakan LPG bersubsidi,”kata Dipan.

Sementara Kabid Prasarana dan Sarana, Fonda Orah yang mewakili Dinas Kominfo mengatakan, sangat mengapresiasi para pelaku usaha yang sangat kooperatif dengan razia ini. “Tidak ada perlawanan sama sekali,” kata Orah.(yet/*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *