indoBRITA, Amurang – Sekitar 600 guru honor atau Tenaga Harian Lepas (THL) Minahasa Selatan bertahun-tahun lamanya tak mendapat perhatian serius oleh Pemkab Minsel. Khususnya Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) didalamnya Dinas Pendidikan serta Kepemudaan dan Olahraga Minsel. Olehnya, melalui anggota DPRD Minsel Jaclyn Koloay, SH dalam APBD 2021 akan memperjuangkan agar nasib mereka diperhatikan gaji mereka.
‘’Ya, harusnya gaji guru honor di Minsel bisa setara dengan upah minimum provinsi (UMP). Tapi, pada kenyataannya mereka hanya mendapat gaji/honor yang tidak sesuai harapan. Oleh sebab itu, Koloay berharap akan memperjuangkan di DPRD melalui Badan Anggaran (Banggar) dan TAPD. Menurutnya, hingga saat ini masih dalam pembahasan. Doakan, sebanyak 600 guru honor di Minsel tahun 2021 akan mendapatkan upahnya sesuai harapan,’’ujar Koloay tegas.
Kata Ketua DPD PERINDO Minsel, bahwa apapun keinginannya, bahwa tahun 2021 para guru honor akan diperjuangkannya. Bahkan, tak hanya pribadinya, namun Ketua Komisi III Franky Jirro Lelengboto dipastikan akan memperjuangkan nasib mereka.
‘’Jadi, keinginannya bukan pribadi. Tetapi kelembagaan DPRD diminta ikut memperjuangkannya. Ingat, guru adalah pahlawan tanpa jasa. Dan ingat, saya ada disini juga karena seorang guru. Makanya, saya minta rekan-rekan Banggar di DPRD untuk menindaklanjuti keinginan banyak orang tersebut,’’pinta Ketua Fraksi Primanas ini.
Dari informasi yang dirangkum media ini, sejak awal Jacko-demikian sapa perempuan ‘tegar’ yang mati-matian memperjuangkan nasib banyak orang akan memperjuangkan hak-hak guru honor. Sama halnya dengan Frato-sapa kader ‘moncong putih’ menyatakan kesiapan mereka untuk melihat dan merindukan kalau guru honor di Minsel harus dinomor satukan. Semoga, baik Jacko dan Frato akan sama-sama dan semoga berhasil. (ape)