indoBRITA, Manado – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan tema “Penanganan Stunting di Era Tatanan Baru”, Kamis (18/3/2021) di Aryaduta Hotel Manado.
Kegiatan yang diselenggarakan oleh Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Sulut ini, diikuti oleh perwakilan Biro Kesra se-Sulut.
Menurur Plt Karo Kesra Pieter Toad, maksud dan tujuan kegiatan rakor ini untuk meningkatkan kapasitas serta tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa terkait penanganan stunting atau gizi buruk.
Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw dalam sambutannya yang dibawakan oleh Asisten I Setda Provinsi Sulut Edison Humiang, mengatakan kegiatan ini tentunya bernilai strategis karena membahas tentang upaya-upaya dalam rangka penanganan stunting di masa pandemi ini.
“Fokus pembahasan dalam rakor ini adalah mengenai pemberdayaan masyarakat desa dalam pencegahan stunting dan juga penanganan stunting dalam masa pandemi Covid-19,” tuturnya.
Diketahui, stunting merupakan kondisi gagal tumbuh kembang anak usia di bawah 5 tahun atau masih dalam kategori balita.
Oleh karenanya pencegahan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk membebaskan setiap anak Indonesia dari terhambatnya perkembangan otak yang menyebabkan tingkat kecerdasan anak tidak maksimal.
Selanjutnya disampaikan, penurunan stunting merupakan program prioritas, sehingga semua harus bersinergi dengan memadukan langkah dalam mendukung program perbaikan gizi nasional melalui tingkatan pemerintahan dan masyarakat desa yang bersentuhan langsung dengan sasaran.
“Mari terus satu semangat untuk terus bekerja bersama melanjutkan upaya pencegahan dan penanganan stunting di daerah, sehingga terwujud pembangunan Sulut sehat, Sulut maju dan sejahtera,” tandasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, perwakilan Dinas Kesehatan Prov. Sulut serta pejabat terkait lainnya di lingkup Pemprov. Sulut.(sco/*)