indoBRITA, Manado – Kehadiran Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) DR (HC) Puan Maharani di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sangatlah membanggakan karena mendapatkan kunjungan yang luar biasa. Sebab Puan berada di Sulut selama tiga hari, dari Sabtu-Senin (6-8/6/2021).
Dalam lawatannya di Sulut, Puan Maharani didampingi Olly Dondokambey bersama Wakil Gubernur Steven Kandouw. Mereka mendampinginya dengan mengelilingi, meninjau secara langsung pulau-pulau kecil, yakni empat desa di Kepulauan Talise Kabupaten Minahasa Utara dan juga melihat tempat destinasi pariwisata serta berbagi bantuan paket sembako di sana.
Selain itu, digelar pertemuan Ketua DPR RI Puan Maharani bersama Gubernur Olly dan Wagub Kandouw, Senin (8/6/2021) di Ruang Mapalus Kantor Gubernur Sulut. Kegiatan itu dilaksanakan secara fisik dan zoom meeting.
Puan Maharani membuka pertemuan itu dengan menyapa para undangan yang hadir, di antaranya ketua dan pimpinan DPRD provinsi, Forkopimda provinsi, Sekprov, bupati/walikota dan wakil, ketua DPRD kabupaten/kota serta Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama.
Dalam sambutannya, Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan apresiasi yang tinggi dialamatkan kepada Pemprov Sulut atas capaian Pertumbuhan Ekonomi. Sebab, di tengah kondisi pandemi Covid-19, Bumi Nyiur Melambai terus bertumbuh.
“Ini suatu hal yang luar biasa,” puji Puan.
Banyak hal yang dilakukan, di antaranya ada topangan hasil perkebunan, pertanian dan hasil laut sehingga masih bisa berjalan.
“Dari 34 provinsi di Indonesia, Sulut merupakan provinsi nomor 5 terbaik pertumbuhan ekonominya. Pertama Papua, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Daerah Istimewah Jogjakarta dan Sulawesi Utara,” bebernya seraya memberikan apresiasi kepada seluruh Forkopimda yang bergotong-royong menjaga kondisi Provinsi Sulut.
Puan pun mengharapkan Sulut terus bertumbuh. Mengingat, kucuran anggaran dari pusat untuk Sulut di tahun 2021 mencapai Rp10,8 triliun melalui program kementerian dan lembaga, serta Rp13,4 triliun melalui Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
“Sulawesi Utara memiliki berbagai potensi perekonomian untuk dikembangkan, kemaritiman, pertanian, perkebunan dan potensi pariwisata,” ujar Puan.
Terkait penanganan pandemi Covid-19, Puan menekankan pentingnya penerapan protokol kesehatan terlebih pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional.
“Sebagai Pintu Gerbang Pasifik, Sulut tentunya menjadi daerah yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan asing, khususnya yang berasal dari RRT (Republik Rakyat Cina) terlebih di masa sebelum pandemi. Untuk itu, dalam masa pandemi ini (penerapan) protokol kesehatan sudah menjadi suatu kewajiban, terlebih dalam kita menyambut dan berinteraksi dengan para tamu yang berkunjung ke daerah” ujar mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tersebut.
“Paling penting itu memakai masker. Cuci tangan dan menjaga jarak juga. Memang saat ini program vaksinasi sedang dijalankan, namun bukan berarti protokol kesehatan diabaikan. Ingat, protokol kesehatan itu penting dalam kita menjaga diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Bagi masyarakat sekitar yang daerahnya sering dikunjungi oleh para wisatawan, Saya harap bisa segera divaksin,” tambahnya.
Sebelumnya, Gubernur Olly Dondokambey dalam laporannya mengatakan Provinsi Sulut memiliki penduduk sebanyak 2,6 juta jiwa. Kemudian menyangkut pertumbuhan ekonomi Sulut sangat baik sebanyak 1,8 persen serta tingkat inflasi terkendali.
“Kegiatan penyerapan dana PEN juga sangat baik, sehingga penyerapan dana pemerintah salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi yang ada di Provinsi Sulut,” ungkap Gubernur Olly.
Selain itu, orang nomor satu di Sulut ini memaparkan mengenai rencana beberapa program proyek nasional yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi, yakni pembangunan jembatan Bitung-Lembeh, Kawasan Industri Mongondow, pembangunan Kawasan Karetropolis Pulau Lembeh dan Jalan Tol Manado-Amurang.
“Ini semua sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo dan Presiden sudah memerintahkan agar kegiatan ini dapat berjalan,” kata Gubernur Olly.
Gubernur berharap laju pembangunan semakin cepat menuju Indonesia emas.(advetorial/diskominfosulut)