indoBRITA, Manado – Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kehutanan Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Rainier Dondokambey membeberkan sejumlah permasalahan dalam pelaksanaan kelembagaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHT).
Menurut dia, setidaknya ada tiga masalah dalam kelembagaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Pertama, terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Jumlah penyuluh kehutanan masih sangat minim.
“Sampai saat ini penyuluh tidak sebanding dengan luas wilayah kerja yang begitu besar dan kurangnya informasi tentang Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHT) yang diterima oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) yang mengakibatkan rendahnya partisipasi KTH dalam kegiatan RHL,” beber Rainier Dondokambey saat memberikan materi pada kegiatan Rapat Koordinasi Forum DAS Provinsi Sulawesi Utara di Manado, Kamis (10/6/2021).
Permasalahan kedua adalah organisasi yang belum efektif menurut kerangka kewenangan masing-masing.
“Belum adanya struktur atau tim khusus mengenai RHL di Kesatuan Pengolahan Hutan (KPH) atau Resort sedangkan laju RHL yang dilaksanakan pemerintah lebih rendah dibandingkan laju degradasi hutan,” bebernya.
Lebih lanjut, katanya, tata hubungan ketja masih dinilai belum maksimal.
“Adanya tumpang tindih kegiatan serta sistem informasi dan data base RHL belum maksimal,” tukasnya.
Kendati demikian, Rainier memberikan solusi terkait penguatan kelembagaan RHL, yakni dengan cara meningkatkan kapasitas penyuluh, peningkatan partisipasi KTH dalam kegiatan RHL. Pengembangan Sistem Informasi, Pembentukan Tim Kerja kegiatan RHL ditingkat KPH dan Resort, Meningkatkan volume kegiatan RHL, Perlu ada koordinasi dan sinkronisasi kegiatan RHL, Forum DAS perlu ditingkatkan.
Lebih jauh katanya dalam rangka pemberdayaan kelembagaan masyarakat dan KTH, Dinas Kehutanan Sulut telah beberapa kali melakukan kegiatan penyuluhan melaui kegiatan kunjungan lapangan serta melakukan sosialisasi tentang program dan kegiatan RHL dengan tujuan menumbuhkan minat dan kemauan masyarakat melakukan Rehabilitasi Hutan dan Lahan.
“Kami juga melakukan pelatihan-pelatihan dan pendampingan. Serta dilakukan pembinaan bagi penyuluh kehutanan sebanyak 34 orang dan 53 Kelompok Tani Hutan,” jelasnya.(sco/*)