Wartawan tak Boleh Ancam Narsum!

indoBRITA, Manado – Menjadi wartawan, bukan berarti memiliki power yang luar biasa. Seenak-enaknya memanfaatkan profesinya itu sebagai lahan pencarian meneror nara sumber (narsum).

“Wartawan profesional itu tidak mengancam nara sumber!” tegas Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sulawesi Utara (Sulut) Voucke Lontaam dalam Media Gathering yang digelar Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Provinsi Sulut, Jumat (25/6/2021) di Rumah Alam Manado.

Ia menambahkan tugas dan tanggungjawab wartawan sebagaimana diatur dalam Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

Olehnya, ia mengajak wartawan tetap menjalankan tugas jurnalistik dengan benar, terutama dalam penyajian informasi yang berimbang.

Sementara itu, pemateri lainnya Andre Mongdong, Ketua Komisi Informasi Provinsi (KIP) Sulut mengatakan era keterbukaan saat ini lahir dari proses Reformasi 1998.

Proses ini melahirkan era baru, era keterbukaan yang dinikmati saat ini. Proses ini sudah masuk dalam proses digitalisasi saat itu (melalui milis).

Baca juga:  CEP Ajak, Perempuan Pilih Pemimpin Perempuan

“Saat ini kita masuk revolusi digital, revolusi informasi. Revolusi Industri 4.0. Informasi cepat di tangan,” kata Andre.

Ia pun menyentil jurnalistik konvensional yang butuh adaptasi akibat hadirnya Media Online.

“Hanya saja dengan hadirnya Citizen jurnalistic melalui Media sosial perlu kita lawan melalui kerja-kerja jurnalis dengan tetap menerapkan Kode Etik Jurnalis untuk melawan hoaks,” kata Andre.

Ia juga menegaskan bahwa kehadiran Komisi Informasi Publik yang dilindungi UU, maka kerja wartawan juga ikut terbantu dalam memperoleh informasi terkait program pembangunan, dimana sumber dananya berasal dari pemerintah (APBN, APBD) dan masyarakat.

Kegiatan yang mengambil tema Layanan Hubungan Media ini diikuti sebanyak 60 peserta yang berasar dari perwakilan media massa di Sulut.

Baca juga:  Fatoni Turun Langsung Bagikan Masker kepada Warga Kota Manado

Pada acara pembukaan, Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Provinsi Sulut dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Bidang Komunikasi dan Informatika Ivonne Kawatu mengatakan, tujuan diadakan kegiatan ini untuk memotivasi wartawan agar informasi disajikan berbobot.

Ia mengapresiasi semua pihak hingga kegiatan Media Gathering bisa terlaksana, meski dalam suasana pandemi, namun hubungan antara pemerintah dan Media tetap berjalan dengan mengikuti protokol kesehatan.

Menurut Talumepa dalam sambutannya, Pemerintah Provinsi Sulut menyadari pentingnya peran para wartawan dalam menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan, terkait pengambilan kebijakan untuk menjadikan Sulut makin hebat.

“Wartawan sebagai garis depan mitra pemerintah dalam penyajian informasi berbobot, maka sangat dibutuhkan insan pers cerdas dewasa ini,” aku Talumepa.

Usai pembukaan, peserta mendengar pemateri yang dihadirkan dalam media gathering ini.(sco/*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *