Manado-Tomohon Tertinggi Capaian Vaksinasi Dosis Pertama di Indonesia

indoBRITA, Manado – Pemerintah pusat merilis capaian vaksinasi Covid-19 seluruh daerah di Indonesia. Enam kabupaten/kota di Sulawesi Utara (Sulut) masuk yang tertinggi vaksinasi dosis pertama.

Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw usai mengikuti Rakor Terbatas dalam rangka Evaluasi Pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang digelar Menteri Koordinator Perekonomian Erlangga Hartarto, melalui video conference Rabu, 7 Juli 2021.

“Puji Tuhan, ada enam kabupaten/kota di Sulut yang masuk 20 besar capaian tertinggi vaksinasi dosis pertama dari kabupaten/kota lain dari seluruh provinsi di Indonesia. Bahkan Kota Manado berada di posisi teratas, dan di posisi kedua Kota Tomohon,” ungkap Wagub Kandouw kepada wartawan.

Baca juga:  Konjen Filipina di Manado Pamitan ke Wagub Steven

Ia membeberkan dari grafis tercantum, capaian Kota Manado mencapai 63 persen, disusul Kota Tomohon sebanyak 50 persen, kemudian Kabupaten Pakpak Barat, Provinsi Sumatera Barat sebanyak 40 persen. 17 daerah lainnya di bawah ketiga daerah tersebut capaiannya berkisar 20-30 persen.

Setelah Kota Manado dan Kota Tomohon di posisi pertama dan kedua, adalah Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) di posisi kedelapan dengan capaian 32 persen. Sementara, Kota Bitung, Kabupaten Minsel, dan Kabupaten Bolmut, masing-masing berada di posisi 16, 18 dan 19 dengan capaian 26 persen, 25 persen dan 24 persen.

Hal lainnya yang dibahas dalam Rakor tersebut, lanjut wagub, adalah Pemerintah Pusat mempertanyakan kesiapan menghadapi Covid-19, pelaksanaan vaksin, ketersediaan oksigen, juga ketersediaan obat-obatan.

Baca juga:  Dukung Program OD-SK, Hutagaol Genjot PAD dari Sektor Kehutanan

“Yang kedua, tadi diimbau kesiapan infrastruktur kesehatan kita. Jadi ketersediaan tempat tidur harus ditambah, ketersediaan tempat isolasi mandiri dan yang kita siapkan juga harus ditambah. Tadi juga diimbau tiap-tiap daerah untuk diutamakan prinsip kerjasama dan gotong-royongnya. Karena diketahui bersama ada disparitas ketersediaan tempat tidur, dan ICU. Di Boltim kan beda dengan Manado. Ketika ada apa-apa lalu terjadi kekurangan, di tempat lain boleh membantu. Itu tadi yang disampaikan dalam rapat yang dipimpin oleh Menko Erlangga Hartarto,” tukasnya.(sco/*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *