Pedagang Cabo Pasar 54 Amurang Rentan Klaster Covid-19

indoBRITA, Amurang – Pedagang Cakar Bongkar (Cabo) atau penjual pakaian bekas dipasar 54 Amurang makin diminati  para pengunjung atau pembeli. Pasalnya harga terjangkau  dan jenis pakaiannya pun tidak ketinggalan model alias tidak ketinggalan zaman.

Memang tidak bisa dipungkiri sudah satu tahun lebih dampak wabah Covid-19 berpengaruh menurunya perekonomian warga dikalangan atas terlebih dikalangan bawah, sehingga adapun tawaran pakaian murah seperti dipedagang Cabo, membuat  masyarakat menengah dan dibawah  lebih memilih beli pakaian cabo karena kwalitasnya cukup baik dibanding baju baru yang mahal harganya, namun tidak sadar bagi mereka yang masih meremehkan virus Covid-19 yang mematikan ini, yang dapat terjangkit kapanpun dan dimanapun kita berada jika tidak menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes),apalagi belum di vaksin yang berhadapan langsung dengan pakaian bekas.

Tidak mungkin tidak akan terjadi Cluster baru penyebaran virus Corona di pedagang Cabo, terpantau oleh awak media ini, Rabu(14/07) disayangkan prilaku para pembeli terlebih para pedagang Cabo pada saat beroperasi tidak menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes).

Nampak para pembeli berjubel dilokasi pedagang Cabo yang lokasinya dekat Benteng Portugis, bukan hanya berjubel ada sejumlah pengunjung tidak mengenakan masker secara baik, hal ini sangat membahayakan dapat menimbulkan Cluster baru wabah Covid-19, padahal Kabupaten Minsel saat ini memasuki  Zona Orange, artinya level kewaspadaan (resiko sedang menuju resiko tinggi).

Baca juga:  Ops Lilin Samrat 2022, Polres Minsel libatkan 235 personel kawal Nataru

Seharusnya kejadian ini tidak terjadi, jika ada kesadaran kita masing-masing melakukan Prokes, selain itu seharusnya ada peran dari satgas Covid baik dari pihak Dinkes setempat bersama pihak Polres,Koramil maupun satuan Pamong Praja Pemkab Minsel dengan melakukan fungsi tugas kontrol secara maksimal dilapangan baik dipertokoan, dipusat perbelanjaan terlebih di pasar tradisional, pada waktu jam-jam aktivitas sedang berlangsung.

“Memang menjadi delematis untuk mengatur atau pemetaan lakpak para pedagang di Pasar 54 Amurang, disebabkan luas lokasi pasar sangat tidak memungkinkan mengatur pedagang yang notabene lebih banyak pedagang dibanding luas lokasi pasar, kita berdoa saja agar secepatnya Pemkab mealokasikan khususnya pasar 54 Amurang ini dilokasi yang cukup menampung semua para pedagang, yang sudah pernah direncanakan dan lokasinya itupun sudah ada, tinggal menunggu perintah dari atasan dan kami siap melaksanakan yang terbaik,” Ujar direktur operasional PD pasar, Haji Ismail Muddin

Lanjut disampaikannya, bukan hanya pedagang Cabo, juga pedagang lainnya yang saat ini bisa dilihat disepanjang jalan masuk kearah  kantor telkom dan pinggiran taman Teguh bersinar masih banyak pedagang yang berjualan disana, padahal mereka sebelumnya pernah dipindahkan di area belakang dekat pantai I’M Amurang, tapi mereka mengeluh omset penjualan sepi maka mereka memohon pindah sementara di area tersebut sampai ada alokasi pasar yang baru nantinya.

Baca juga:  Perkelahian Perwira Warnai HUT ke-52 Wakapolres Tampanguma

“Kita tinggal tunggu saja relokasi pasar yang ditunjuk oleh atasan, untuk menyangkut pedagang Cabo memang beberapa bulan yang lalu pernah melayangkan beberapa kali surat perintah kepada para pedagang khususnya cabo agar memindahkan lakpak mereka di lantai dua gedung bangunan yang ada di pasar 54 itu, pasalnya lakpak mereka sudah terlalu padat dan memakan badan jalan raya selain itu, menjadi kerumunan para pengunjung pasar, namun hingga sekarang tidak pernah di indahkan oleh para pedagang tersebut, tetapi dalam waktu dekat kami akan berkoordinasi dengan lembaga-lembaga yang ada dan satuan tugas yang boleh bersama-sama menindak tegas pedagang Cabo untuk pindah segera di tempat yang sudah di sediakan,”tegas Haji Ismail. (ape)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *