indoBRITA, SULTA – Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene, SE berkunjung ke Desa Talaitad, Kecamatan Suluun Tareran, Kabupaten Minahasa Selatan dalam rangka melihat dari dekat proses pembuatan Cap Tikus. Menariknya, kedatangan ibu FER-demikian sapanya ikut menggandeng BPOM RI.
”Ya, ada beberapa progres pemerintah terhadap petani captikus untuk dikembangkan. Diakuinya, untuk Sulawesi Utara, khususnya tanah Minahasa dan Minahasa Selatan rata-rata petani cap tikus harus dibantu,” ujar Runtuwene.
FER menjelaskan, kedatangan komisi IX DPR RI bersama BPOM RI sekaligus melihat dari dekat cara pembuatan/penyulingan cap tikus. Awalnya, semua petani cap tikus sama dan caranya membuat cap tikus.
”Hanya saja, kedatangannya dan tim ingin bertukar pikiran dengan para petani cap tikus. Juga tentunya ada beberapa hal yang ingin disampaikan kepada petani cap tikus. Tentunya, apa yang kami lakukan disini tak lain bagaimana cara agar petani cap tikus biar kiranya bisa lebih modern dalam memproses cap tikus kedepan,” kata mantan anggota DPRD Provinsi Sulut dua periode.
Dikatakannya, hasil yang kami dapati di Desa Talaitad, Minsel akan kami laporkan bersama-sama dengan BPOM RI ke pimpinan DPR RI dan pemerintah pusat agar supaya ada masukan lebih baik kepada petani cap tikus.
”Seperti diketahui, banyak anak-anak di Minsel dan Sulut pada umumnya berhasil dari pendidikan karena orang tuanya adalah petani cap tikus. Dengan demikian, pemerintah harus melihat dan membantu para petani cap tikus. Anak – anak sukses, banyak yang jadi ASN, POLRI, TNI dan anggota DPRD/DPR RI serta banyak lagi. Olehnya, mari kita sama-sama hidupkan petani cap tikus. Kalau perlu, cap tikus hasil olahan dikembangkan jadi minuman legal melalui pabrik,” ungkap FER yang juga mantan calon wakil bupati Minsel tersebut. (ape)