indoBRITA, Manado – Pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari Sulawesi Utara (Sulut) didorong untuk menjadi eksportir. Sebab, pasar luar negeri terbuka lebar. Ini dilakukan guna mewujudkan visi misi Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw, yakni Sulut menjadi pintu gerbang di Asia Pasifik.
Itulah yang mendasari digelarnya Talkshow Ekspor Hybrid dan Pelatihan Ekspor Coaching Program For New Exporter (CPNE) dengan tema “Provinsi Sulawesi Utara Sebagai Pintu Gerbang UKM Ekspor di Wilayah Bagian Indonesia Timur Untuk Masuk Pasar Dunia” yang diadakan di Hotel Four Point Manado, Selasa (28/9/2021).
Gubernur Olly Dondokambey yang diwakili oleh Asisten II Setdaprov Sulut Praseno Hadi menyampaikan apresiasi atas digelarnya kegiatan yang bernilai strategis tersebut.
“Program ini sangat selaras dengan misi pak gubernur yang ingin betul-betul menjadikan Sulawesi Utara ini sebagai pintu gerbang terutama di Asia Pasifik,” ujar Asisten II.
Ia mengatakan bahwa UMKM Sulut sudah menunjukkan berbagai perkembangan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sektor perdagangan. Salah satunya lewat acara Bangga Untuk Indonesia, yang di dalamnya mendidik UKM dan IKM agar bisa semakin bertumbuh.
Hal ini terlihat dari angka pertumbuhan ekonomi Sulut yang saat ini mencapai 8,49 persen sekalipun tertekan akibat pandemi Covid-19. Asisten II menyebut, angka ini bisa dicapai karena besar peran dari UMKM Sulut dalam bersama-sama memajukan perdagangan maupun lewat kegiatan ekspor dalam maupun luar negeri.
Sementara itu, Direktur Eksekutif LPEI James Rompas mengatakan bahwa gelaran Talkshow Eksport Hybrid dan Pelatihan Eksport CPN merupakan bentuk komitmen LPEI dalam memberikan dukungan kepada UMKM, agar para pelakunya bisa naik kelas melalui kegiatan ekspor berkelas.
“Produk-produk Sulawesi Utara sangat diminati di mancanegara, utamanya seperti hasil pertanian, perkebunan, perikanan dan lain sebagainya. Untuk itu perkembangan ekspor di Sulut selalu naik hingga mencapai 1,19 persen,” katanya.
Adapun dalam pelatihan yang dilakukan secara reguler itu, diikuti sebanyak 50 eksportir yang hadir sebagai peserta.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Jendral Kekayaan Negara Ronald Silaban, perwakilan Kementrian Keuangan, sejumlah pejabat terkait, serta para pelaku UMKM di Sulut.(sco/*)