Dari Sulut Menuju Indonesia Negara Maju, Kran Ekspor Impor di Tangan Presiden Jokowi

indoBRITA, Manado – Potensi Indonesia sangat besar. Bahkan diyakini bisa menjadi negara maju di Asia dan bisa bersaing dengan Cina dan Korea, karena ditunjang dengan kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia.

Sulawesi Utara (Sulut) yang berada di gerbang Pacifik memiliki potensi besar di perdagangan menjadi pusat ekspor dan impor menuju Asia.

Bacaan Lainnya

Rakyat Sulut percaya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu meruntuhkan tembok penghambat perdagangan, salah satunya sampai hari ini, yakni gerbang pintu ekspor impor dari Sulut, khususnya kebijakan ekspor impor segera dibuka.

Apa yang dilakukan pemerintahan Gubernur Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw (OD-SK), sebagimana arahan Presiden Jokowi bahwa sudah saatnya kebijakan nasional lebih terbuka dan berbagi secara merata dengan menjadikan KEK Manado-Bitung sebagai gate export importbaru di Indonesia.

Hal itu disampaikan pemerhati ekonomi Sulut, Dr Gerdi Worang di Manado, Kamis (24/2/2022).

Worang pun menambahkan bahwa patutlah dipelajari dengan apa yang dilakukan Presiden Cina Si Jin Ping dan Presiden Korea Selatan Park Chung Hee, presiden pelopor kemajuan Korea Selatan.

Baca juga:  Dukung Ketahanan Pangan, Polres Minsel Ikuti Launching Pekarangan Pangan Lestari

Menurut dia, majunya suatu negara tidak lepas dari pemimpin dari negara itu sendiri, dan Presiden Jokowi memiliki itu, dimana telah membangun fundamentalis yang membangun ekonomi berkeadilan. Hal ini pertanda Indonesia bisa masuk jadi negara maju.

Pemerhati lainnya, Vence Pinontoan mengatakan, percepatan pembangunan di Indonesia Timur amat ditentukan oleh dibukanya kran ekspor impor dari Sulut.

Ia beralasan, pertumbuhan ekonomi akan sangat dipengaruhi oleh perdagangan dan investasi itu sendiri.

“Mengapa? Karena dari seluruh konsumen saat ini, tidak akan percaya terjadinya perang dagang. Dan kemungkinan juga mereka tidak mudah merasa kehilangan pekerjaan. Karena arus perdagangan kuat apabila perdagangan antar kepulauan dapat berlangsung secara berkesinambungan dan ini adalah keadilan negara bagi rakyat,” ungkap Pinontoan.

Ia menegaskan bahwa tidak perlulah takut dengan isu ancaman kedaulatan negara dari sekelompok orang yang tidak ingin Indonesia maju.

“Dan kita jangan terjebak dengan kooptasi kebijakan monopoli perdagangan di Indonesia. Amat terlebih kita harus berani mendorong pengusaha dalam negeri dan daerah ikut bersaing di dunia internasional,” ujarnya.

Ia menuturkan bahwa Sulut sejak dahulu adalah jalur perdagangan dunia dan jalur maritim dunia, dan sekarang menjadi jalur utama digitalisasi Dunia.

Baca juga:  BSG dan PPATK Gelar Kegiatan Edukasi Publik Gerakan Nasional APU-PPT di Tahuna

Artinya belajar dari Cina dan Korsel mampu membangun kota perdagangan berkelas dunia selang dalam satu dekade atau 10 tahun.

“Saya yakin Presiden Jokowi mampu mewujudkan Indonesia memasuki babak baru sebagai negara yang diperhitungkan. Kuncinya menjadikan pelabuhan laut serta udara di Sulut sebagai pusat gate ekspor impor Indonesia,” tegasnya.

“Dengan eksport impor dibuka di Sulut maka daerah di Indonesia timur akan turut berkembang,” tambahnya.

Hal senada juga diungkapkan Drs AP Mongan MPd selaku Tokoh Pendidikan. Menurut dia, pendekatan pembangunan di Sulut sangat membanggakan.

Terbangunnya industri pariwisata dan terbangunnya industri kesehatan serta terjadinya percepatan pembangunan infrastruktur di Sulut karena tangan dingin ODSK.

“Ini pertanda bahwa dengan menjadikan Sulut sebagai pusat pertumbuhan dan perdagangan dunia, saya kira SDM di Sulut akan mampu bersaing di bawah kepemimpinan ODSK dengan dukungan dari Presiden Joko Widodo,” kata Mongan.

Ia beralasan bahwa hasrat untuk membawa perubahan Indonesia menjadi negara maju, hanya ada di tangan Presiden Jokowi.(sco/*)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari INDO BRITA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Pos terkait