IndoBRITA.co, BOLMONG – Hari Kebangkitan Yesus Kristus atau lebih dikenal dengan sebutan Paskah merupakan salah satu hari besar umat nasrani.
Dalam momen tersebut, umat nasrani terlebih khusus di Sulawesi Utara, sering memaknai hari besar ini dengan beribadah maupun acara syukuran bersama sanak saudara, keluarga, bahkan antar sesama persekutuan gereja-gereja.
Seperti di Kabupaten Bolaang Mongondow lebih tepatnya di Jemaat Gereja Masehi Injili Di Bolaang Mongondow (GMIBM) Sion Wineru, Desa Wineru Kecamatan Poigar, memaknai hari Kebangkitan Yesus Kristus, Jemaat GMIBM SION WINERU, menggelar ibadah sekaligus merayakan acara syukur makan Paskah bersama yang digelar di gedung gereja GMIBM Sion Wineru, Minggu (17/4/2022).
Bertemakan “Tak Terpisahkan Dari Kasih Allah”, tujuan pelaksanaan kegiatan makan Paskah bersama ini dalam rangka mempererat tali kebersamaan persekutuan antara para jemaat GMIBM Sion Wineru mulai dari Kolom 1 sampai dengan Kolom 11.
Ketua Jemaat GMIBM SION WINERU Pendeta Deysi Ticoalu STh menuturkan bahwa kemenangan kita dengan Paskah Yesus Kristus, kita lebih semangat di dalam menjalani, menghadapi berbagi tantangan hidup.
“Dengan Paskah juga kita beroleh harapan baru, bahwa sungguh Yesus telah bangkit menguatkan kita, memberikan pengharapan bahwa ada kebangkitan. Walaupun kita menghadapi berbagai hal yang mungkin menyakitkan, kita mengalami berbagai situasi yang saat ini meresahkan kita, tetapi dengan Paskah Yesus Kristus, kita mengembalikan semangat dan harapan kita,” tutur Pendeta Deisy.
Pendeta Deisy, makan Paskah bersama ini mengandung makna bahwa sungguh Tuhan memberkati dan juga melalui makan Paskah mengingatkan akan keutuhan jemaat di jaga, di pelihara.
“Karena persekutuan yang sedang kita jalani ini atau persekutuan yang kita pelihara ini adalah pengorbanan Yesus Kristus. Sehingga, dengan makan Paskah bersama mengingatkan bahwa persekutuan di dalam Yesus Kristus itu harus di pelihara dan juga mempererat persekutuan, sehingga ketika kita erat bersatu, kita percaya tantangan apapun dapat kita hadapi, kita tidak sendiri karena ada sesama kita,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan Pendeta Deisy,”Dengan merayakan Paskah Kristus, bahwa tak terpisahkan dari kasih Kristus, berarti juga kita wujudkan itu dengan mengatakan kepada sesama, kita tak terpisahkan dari kasih terhadap sesama. Sehingga orang lain dikuatkan dan juga punya semangat baru, berjalan bersama untuk menghadapi berbagai tantangan,” ujarnya.
Diketahui, dalam kegiatan makan Paskah bersama ini, setiap jemaat dari Kolom 1 sampai Kolom 11 membawa makan masing-masing dari rumah untuk disantap kasih bersama-sama di gedung gereja. (Ein)