Mantan Menpora dan Tokoh Sulut Dukung Penghentian Sementara Liga 1

Hayono Isman (Foto: ist)

indoBRITA, Jakarta-Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Hayono Isman mendukung rencana penghentian sementara  Liga 1 Sepakbola Indonesia.  Dukungan itu disampaikan Hayono melalui chat di grup Whatsapp Baku Bekeng Pande (BPP), Minggu (2/10/2022) sore.

“Saya sependapat dengan Presiden Jokowi untuk menghentikan sementara Liga 1. Tidak patut mengorbankan nyawa hanya untuk sepakbola,” tulis menteri populis di era Kabinet Pembangunan VI itu setelah indobrita mengiriman tautan berita dengan judul Jokowi Minta PSSI Hentikan Sementara Liga 1, Korban Tewas Tragegi Kanjuruhan Sudah 174 orang.

Bacaan Lainnya

Selain Hayono, dukungan juga disampaikan tokoh nasional asal Sulut Johny Galang. “Iya betul Pak Presiden…mau ke mana persepakbolaan kita. Bukan hiburan, malah jadi kuburan,” tulisnya.

Sementara politisi Sulut, Hendrie VIK dalam cuitannya berharap tragedi Kanjuruhan tidak berdampak pada event  prestitius Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan di Indonesia. Hendrie kemudian meminta tanggapan Hayono apakah bisa berdampak pada hajatan prestitisius  yang rencananya akan digelar tahun depan di Indonesia?

Baca juga:  Wagub SK Rayakan HUT Perkawinan ke-19 dengan Sederhana

“Menurut saya tidak aka berpengaruh, pak Hendie. Justru FIFA akan respect kepada Indonesia atas tindakan tegas Pemerintah Indonesia,” demikian jawaban Hayono.

Penyampaian menteri yang sukses menggalakkan olahraga di eranya itu pertanda dukungan penuh buat langkah Jokowi menghentikan sementara Liga 1. “Kita berduka atas tragedi Kanjuruhan. Semoga tak terjadi lagi tragedi kemanusian di masa mendatang,” ujar Hayono saat dihubungi khusus media ini.

Sebelumnya Presiden Jokowi  meminta PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1. Permintaan orang nomor satu di Indonesia itu terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur. Penghentian tersebut berlangsung sampai dilakukan evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan.

“Saya minta Liga 1 dihentikan dulu. Saya perintahkan Menpora, Kapolri, dan Ketum PSSI untuk evaluasi menyeluruh pelaksanaan pertandingan sepakbola dan prosedur keamanannya,” kata Jokowi di Jakarta.

Jokowi menyesalkan tragedi berdarah di Kanjuruhan, Malang Jawa Timur. Ia berharap, tak akan ada lagi tragedi-tragedi lainnya dalam pertandingan sepakbola di Indonesia.

Jokowi juga meminta masyarakat untuk menjaga sportivitas, rasa kemanusiaan, dan rasa persudaraan bangsa Indonesia. Secara khusus ia memerintahkan Menteri Kesehatan dan Gubernur Jatim untuk memonitor khusus layanan medis buat korban kasus kerusuhan Kanjuruhan Malang. “Berikan layanan terbaik,” Jokowi menegaskan.

Baca juga:  Mengenang Tragedi Kanjuruhan BTM, The Jak, Viking dan Aremania Gelar Doa Bersama

Untuk diketahui, kericuhan pecah setelah pertandingan derby Jatim,  Arema FC Vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10/2022). Di pertandingan tersebut, tuan rumah Arema FC kalah 2-3 dari Persebaya.

Kekalahan itu menimbulkan kekecewaan bagi pendukung setia Arema. Mereka pun masuk ke dalam lapangan. Sesaat setelah mereka masuk ke lapangan, kerusuhan mulai pecah dan dilaporkan korban meninggal dunia mencapai 127 orang, sementara luka-luka 180 orang.

Menurut informasi yang beredar, aparat kepolisian sempat menembakkan gas air mata ke arah penonton. Hal itu menimbulkan penonton yang berjumlah sekitar 40 ribu orang panik.

Akibatnya, banyak penonton yang sulit bernapas dan pingsan. Sehingga, banyak jatuh korban yang terinjak-injak di sekitar Stadion Kanjuruhan Malang.

Informasi terbaru sampai Minggu (2/10) pagi, korban tewas sudah 174 orang. “Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPPD Jatim pada jam 09.30 tadi masih 158, tapi pas jam 10.30 tadi jadi 174,” kata Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak kepada wartawan di Surabaya. (*/adm)

 

Pos terkait