Mengenang Tragedi Kanjuruhan BTM, The Jak, Viking dan Aremania Gelar Doa Bersama

indoBRITA.co, MANADO – Tragedi berdarah usai pertandingan sepakbola antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022), masih meninggalkan duka bagi para suporter sepakbola yang ada di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Diinisiasi suporter dan manajemen Sulut United (SU), kelompok besar suporter di Indonesia yang telah berdomisili di Sulut, yakni Jakmania, Viking dan Aremania bahkan Persebaya, menyerukan salam perdamaian melalui aksi pasang lain sebagai tanda turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan, Minggu (9/10/2022) di stadion Klabat Manado.

Bacaan Lainnya

Mengawali aksi belasungkawa tersebut, Ketua Viking Manado, AA Agus mengatakan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini atas dasar keinginan untuk menciptakan perdamaian sekaligus turut berbelasungkawa bagi korban tragedi Kanjuruhan Malang.

Baca juga:  Polresta Manado Ungkap Kasus Dugaan Penyalahgunaan BBM Bersubsidi di Mapanget

Agus pun mengajak kepada komunitas sepakbola yang ada di Sulut, baik itu Viking, Jakmania maupun Arema yang ada di Sulut untuk mengikuti slogan yang ada di Sulut yaitu “Torang Samua Basudara”.

“Mari ciptakan perdamaian dan menjadi contoh untuk suporter di daerah lain. Dengan adanya momentum ini, menjadi percontohan bagi suporter di daerah lain, dimana komunitas suporter di Sulut bisa dama dan .tidak ada pertikaian,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Jakmania Manado, Andre Siahaan juga menegaskan dalam penyampaiannya menegaskan sangat terbuka untuk menciptakan perdamaian sesama suporter.

“Kami sangat berterima kasih kepada manajemen Sulut United yang sudah memfasilitasi aksi belasungkawa ini. Intinya tujuan berdamai dan kami terbuka lebar pintu perdamaian,” kata Andre.

Baca juga:  Ditlantas Polda Sulut Segera Berlakukan Tilang Elektronik

Heru Triwibowo selaku sesepuh Arema Mania menambahkan, momentum aksi belasungkawa yang dilaksanakan menjadi momentum terbaik dalam memperbaiki dan membenahi sepakbola Indonesia ke depan.

“Apa yang dialami saudara kita yang menjadi korban di Kanjuruhan semua sudah takdir Allah. Semoga mereka yang telah meninggalkan kita, menjadi pahlawan pembaruan, dalam sistem pertandingan dan pengamanan sepakbola Indonesia,” kata Heru.

Sementara, Muhammad Ridho mewakil manajemen Sulut United sepakat adanya silahturahmi sesama suporter sepakbola dalam menciptakan perdamaian, demi sepakbola Indonesia yang cerah.

“Mari terus kita jalin silahturahmi, sebagai perekat atau percontohan bagi suporter lain dengan tetap memegang jargon Torang samua Basudara,” tukasnya. (***/Ein)

Pos terkait