IndoBRITA, MANADO – Pulau Mantehage atau sebelumnya bernama Pulau Manterau. Pulau ini merupakan salah satu pulau dari wilayah Kabupaten Minahasa Utara.
Daerah ini merupakan salah satu pulau terluar di Provinsi Sulawesi Utara.
Dari Manado menuju Mantehage butuh perjalanan laut sekitar 1 jam menggunakan sarana transportasi laut yaitu perahu
motor dengan kapasitas penumpang mulai dari 20 sampai 40 orang penumpang melewati Pulau Bunaken dan Manado Tua.
Pulau ini memiliki empat kampung/ Desa yaitu Tangkasi, Buhias, Tinongko dan Bango
yang dikelilingi oleh mangrove atau pohon bakau serta daerah terumbu karang yang cukup luas.
Sayangnya, di daerah ini kebutuhan listrik dan air bersih sangat dibutuhkan.
Selama bertahun-tahun masyarakat di Desa Mantehage hanya bisa menikmati listrik selama 6 jam, mulai dari jam 17.00 Wita hingga 01.00 Wita.
Terlebih soal kebutuhan air bersih untuk diminum, warga mengaku harus mengambil dari Kota Manado menggunakan kapal.
Dari pantauan di empat Desa di Pulau Mantehage, rata-rata warga di setiap desa memiliki sumur, namun rasa air tersebut terasa asin.
Air dari sumur hanya digunakan untuk mencuci pakaian dan peralatan makan, mandi dan lainnya.
Di Desa Tangkasi yang memiliki mesin pompa dan penyulingan air dari sumur, yang merupakan bantuan dari pemerintah, sayangnya mesin tersebut sekarang sudah tidak berfungsi.
Hukum tua Desa Tangkasi Laurensi Tataung mengaku sangat merindukan hadirnya air bersih dan listrik 24 jam, mengingat profesi masyarakat rata-rata bekerja sebagai nelayan.
“Biasanya hasil tangkapan ikan, mereka kan butuh es, tapi karena listrik cuma 6 jam ini menjadi kesulitan bagi kami,” jelasnya.
Dia pun berharap bantuan dari pemerintah dapat memperhatikan tersedianya energi listrik untuk membantu warga
“Kebutuhan ini yang kami rindukan sejak lama, berharap pemerintah bisa memberikan bantuan kepada kami,” jelasnya.
Sementara itu Kapolresta Manado Kombes Pol Julianto Sirait melalui Kapolsek Wori Ipda Nicky Winerungan mengatakan pihaknya sejauh ini terus melakukan patroli di daerah Mantehage.
Mereka mengaku mendengar keluhan warga soal air bersih dan listrik yang terbatas sebagai kebutuhan sehari-hari.
“Pulau Mantehage memiliki sekolah dan Puskesmas untuk pelayanan masyarakat yang tentunya sangat memerlukan listrik,” jelasnya.
Dia pun mengaku akan terus bersama masyarakat untuk menjaga desa Mantehage. (hng)