indoBRITA,Minut-Mulai terkuat apa yang menjadi penyebab Sungai Pinenek di Desa Pinenek, Kecamatan Likupang, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Sulawesi utara (Sulut) seperti berlumpur dan sangat kotor. Informasi yang diperoleh indobrita dan emmc grup jika air keruh dan berlumpur di Sungai Pinenek tersebut diduga kuat karena pengerukan tak beraturan yang dilakukan PT MSM/PT TTN.
Ya, perusahaan pengeruk emas terbesar di daerah Nyiur Melambai itu ditengarai hanya mengejar profit, tanpa memerhatikan kesehatan dan kenyamanan masyarakat sekitar.
“Info yang kami peroleh, ada pengerukan di Pit Alaskar dan Pit Araren. Pengerukan yang diduga tak beraturan. Lumpur dari sana itu yang disebut mengaliri Sungai Pinenek sehingga terlihat keruh, sangat kotor,” kata Adhi dari Forum Peduli Lingkungan Sulut, Rabu (25/1/2023).
Dia menyayangkan terjadinya pengerukan tak beraturan. Seharusnya perusahaan tambang sebesar PT MSM/PT TTN menurut dia tidak membuat kesalahan seperti itu. “Yang dirugikan masyarakat sekitar. Dengan kejadian ini, instansi terkait perlu turun tangan melakukan kesalahan. Jika ada kesalahan atau kelalaian, maka PT MSM/PT TTN harus diberi sanksi,” ucapnya.
Terpisah sejumlah warga Pinenek mengeluhkan datangnya lumpur tersebut. “Lumpur itu bisa saja berlimbah. “Berisiko kalau air sungai digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi dan cuci, apalagi buat konsumsi air minum,” ujar salah satu warga saat ditemui wartawan Sabtu (21/1/2023).
Lantas apa tanggapan PT MSM/PT TTN? Direktur Utama (Dirut) PT MSM/PT TTN David Sompie tak merespon saat dihubungi. (*/adm)