![banner BNI](https://www.indobrita.co/wp-content/uploads/2021/11/e57d679d-257d-4908-abb2-b77acbe1c386.jpg" "banner 300250")
indoBRITA, Amurang – Sebanyak 8 orang mahasiswa Intitut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado, melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kilometer Tiga, Kecamatan Amurang, Kabupaten Minahasa Selatan. Seperti diketahui, 8 mahasiswa KKN IAKN Manado, diterima Penjabat Hukum Tua Sophian M Mononimbar, SE bersama perangkat desa, Selasa (6/2/2023).
Sebelumnya, Bupati FDW dan Wakil Bupati PYR bersama Forkopimda menerima 248 mahasiswa KKN IAKN Manado dan ditempatkan di 31 desa se-Minsel. Masing-masing desa mendapat 8 orang mahasiswa dengan jurusan berbeda-beda.
Selama 32 hari, 8 orang mahasiswa IAKN Manado menggelar KKN di Desa Kilometer Tiga, pemerintah desa (Pemdes) dan perangkat desa serta masyarakat dari jaga 1 hingga jaga 4 sangat respon dan antusias dengan program nyata mereka.
”Pertama, sejak melaksanakan KKN di Desa Kilometer Tiga, semua program mendapat dukungan Pemdes dan masyarakat pada umumnya. Ya, semua program yang disodorkan mendapat apresiasi tokoh pendidikan, tokoh agama dan masyarakat pada umumnya,” ujar koordinator posko Meylani Salasa, ketika hubungi awak media www.indobrita.co, Senin (6/3/2023).
Menurutnya, kegiatan yang dilaksanakan seperti membantu dan mendukung program pemerintah desa Kilometer Tiga. Selama Jumat bersih, mahasiswa dibantu perangkat desa serta masyarakat menggelar bakti sosial.
”Selain itu, program menanam bibit pohon bersama perangkat desa dilahan terbuka dan pinggiran sungai. Menariknya, ternyata Desa Kilometer Tiga tidak memiliki papan petunjuk selamat datang dan selamat meninggalkan desa. Maka dari itu, kami merespon dan membuat papan selamat datang dan selamat meninggalkan desa. Agar supaya, dibuatnya papan tersebut agar masyarakat luar pada umumnya mengetahui,” kata mahasiswi asal Lolak, Kabupaten Bolaang Mongondow ini.
Selanjutnya, Salasa mengatakan lagi selama ber-KKN di Km3, ikut membantu kegiatan pelayanan ibadah di GMIM Galilea Kilometer Tiga. Kamipun ikut membaur dengan jemaat, baik dalam ibadah kolom dan BIPRA tingkat jemaat hingga kolom.
”Seiring Desa Kilometer Tiga hanya memiliki satu sekolah dasar. Maka, kami 8 mahasiswa bergantian membantu para guru untuk memberikan sumbangsi ilmu kepada siswa SD Inpres Kilometer Tiga. Dan yang terakhir, melihat antusias masyarakat ingin berolahraga Zumba dan Poco-Poco, kami mengundang instruktur senam untuk meramaikan. Agar masyarakat menjadi sehat dan bugar serta fresh,” ungkapnya.
Irene Luas, salah satu mahasiswi KKN mengucapkan terima kasih kepada tokoh agama, Ketua BPMJ Pdt Jein Tumamduk, S. Th, pelayan khusus serta masyarakat Desa Kilometer Tiga yang dengan antusias membantu program yang dilaksanakan.
”Tentunya, menjadi harapan agar nantinya setelah kami kembali ke kampus IAKN Manado, akan menjadi kenangan manis bagi kami. Namun, kami pun akan kembali kalau diundang masyarakat di desa yang sangat indah dan toleransi tinggi,” sebut Luas.
Ditempat terpisah, tokoh agama Pnt Jefry Kountul menilai, ke-8 mahasiswa IAKN Manado yang melaksanakan KKN di Desa Kilometer Tiga sangat baik. ”Ya, mereka membaur dengan masyarakat terhitung Selasa (6/2/2023). Mereka sopan dan bersahaja dalam bertutur kata. Juga bergaul dengan jemaat serta pemerintah sangat baik. Dan sesuai informasi, Kamis (9/3/2023) mereka akan ditarik ke kampus. Tentunya, kami juga berterima kasih buat mahasiswa dimana, mereka ikut membantu dalam pelayanan ibadah. Syukur, hampir 32 hari berada di Desa Km3, mereka dengan antusias membantu kami,” jelas Kountul.
Ditambahkan Meylani Salasa, ikut berterima kasih kepada dosen pembimbing lapangan (DPL) masing-masing Margarith Loho, M. Th dan Irene P Ilat, M. Pd. K. ”Kami mendapat didikan penuh oleh DPL baik di kampus hingga di posko. Jadi, ilmu yang kami dapat pun tentunya kami bagikan untuk masyarakat Kilometer Tiga,” pungkas mahasiswi semester akhir.
Kedelapan mahasiswa yang ber-KKN di Desa Kilometer Tiga yaitu, Ezra Agumanis, Meylani Salasa (Koordinator), Irene Luas, Justitia Glori Ering, Lidya Prong, Tommy Tandolangi, Kasika Friskila Gumanggilung dan Yeni Mamata.
(andries)
