Bamsoet Dorong Perlindungan Data Konsumen di Tengah Lompatan Kemajuan Teknologi

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Foto: Humas MPRI )

indoBRITA, Jakarta- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai perlindungan data masyarakat dan konsumen di tengah lompatan kemajuan teknolog, khususnya tekonologi informasi. Penilaian itu disampaikan politisi yang akrab disapa Bamsoet itu saat menjadi Keynote Speech secara virtual pada acara Web Summit Data Secure AI 2023, diselenggarakan secara virtual oleh Asosiasi Big Data dan Artificial Intelligence (ABDI), di Jakarta, Selasa (7/3/23).

Menurut dia, perlindungan data pribadi telah dijamin dengan lahirnya UU No. 27/2022 tentang Perlindungan Data Pribadi. “UU ini tidak hanya melindungi kedaulatan data pribadi masyarakat dan konsumen, namun juga melindungi dari pencurian data pribadi oleh peretas. Di samping itu, untuk melindungi masyarakat dalam bertransaksi elektronik dan mendapatkan informasi, “kata Wakil Ketua Partai Golkar ini.

Bacaan Lainnya
Baca juga:  Selamatkan Petani, Wagub Pimpin Rapat Bahas Kopra

Ia menyebut teknologi di satu sisi memiliki sisi manfaat percepatan pemulihan ekonomi, baik di Indonesia maupun ASEAN. “Namun di sisi lain, teknologi juga menghadirkan sisi mudharat dan sisi gelap yang harus diantisipasi oleh negara-negara ASEAN, seperti munculnya para pembobolan data. Kasus Bjorka adalah contoh nyata adanya risiko ancaman eksploitasi terhadap kerentanan perlindungan data,” ujar Bamsoet.

Dalam konteks perlindungan data masyarakat tersebut, Bamsoet menekankan pentingnya membangun kerjasama di sektor keamanan siber.  Menurut dia, strategi kerjasama keamanan siber ASEAN ini memberikan peta jalan kerjasama regional untuk mencapai tujuan ruang siber ASEAN yang aman dan terjamin, sejalan dengan Keamanan dan Jaminan Informasi strategis dalam Rencana Induk TIK ASEAN 2020.

Baca juga:  Gudang Kopra PT MNS Terbakar, Asapnya Terlihat di Seantero Bitung

“Menjalin kolaborasi dan kerjasama tingkat nasional dan regional ASEAN menjadi isu yang strategis dan krusial, mengingat para peretas dan pelaku kriminal siber juga berkolaborasi memanfaatkan Cyberspace, DarkWeb, hingga Metaverse dengan berbagai teknologi terkini seperti Big Data analytics, Data Science, AI, Blockchain NFT,”  ucapnya. (adm)

 

 

Pos terkait