Wow!!! Ada Apa Dengan Pariwisata Minsel?

indoBRITA, Amurang – Kabupaten Minahasa Selatan dengan 17 kecamatan dan 177 desa/kelurahan banyak memiliki objek wisata. Hanya saja, semua objek wisata di Minsel belum pernah tersentuh pembangunan dengan biaya APBD. Mirisnya, sejak pemerintahan RML-VT ke CEP-SFT dan CEP-FDW hingga sekarang FDW-PYR belum mampu melihat keberadaan objek wisata Minsel.

Dari informasi yang dirangkum wartawan www.indoBRITA.co di sejumlah objek wisata tidak secara serius pemerintah menyediakan anggaran untuk bangun pariwisata. Padahal, Minsel dikategorikan memiliki lokasi objek wisata strategis. Akan tetapi, tak bisa disangkal bahwa selama 20 tahun Minsel dimekarkan dari Kabupaten Minahasa hal tersebut belum terjawab kalau pemkab Minsel bersedia membangun sarana prasarana objek wisata Minsel.

”Akibatnya, sejumlah objek wisata di Minsel ditinggalkan wisatawan lokal (Wislok). Baru wislok so nda suka mo lia tu objek wisata. Apalagi, wisatawan mancanegara (Wisman). Sungguh tidak pedulinya pemerintah Minsel dengan objek wisata, menjadikan Minsel tertinggal dari daerah lain,” kata Aldy Monareh, pemerhati wisata Minsel.

Baca juga:  HUT Kabupaten ke-14, Olly:Minut Jadi Salah Satu Penopang Pariwasata di Sulut

Menurutnya, Minsel dikenal dengan beragam objek wisata. Tetapi, pemerintah pun enggan mengganggarkan anggaran untuk pariwisata. Selain itu, menjadi pertanyaan bahwa investor enggan membangun sarana prasarana wisata, diakibatkan mahalnya lahan.

”Benar, lahan untuk dibangun atau objek yang sudah ada harganya sangat mahal. Akibatnya, banyak investasi bidang pariwisata lari. Disatu sisi, pemerintah juga dipertanyakan karena tidak responnya mereka. Padahal, kalau pemerintah peduli, tidak tertutup kemungkinan pariwisata Minsel lebih baik dan dkenal luas,” ujar Monareh.

Senada dikatakan Rio Karundeng, warga Amurang membenarkan bahwa pemerintah tidak serius membangun pariwisata.

”Sudah terlihat sejak lama. Para pemimpin Minsel, sejak awal lebih mengarah pencitraan dari pada membangun pariwisata Minsel. Kalau mereka serius, bangun karena pariwisata lebih dari cukup pendapatan asli daerah (PAD). Sejauh ini, ada sejumlah lokasi potensial untuk dibangun objek wisata. Tetapi, ternyata lokasi tersebut diserobot/dirusak sejumlah oknum,” jelas Rio lagi.

Baca juga:  Royke Mewoh Dampingi Bupati JWS Tatap Muka Bersama Seluruh Hukumtua Kabupaten Se- Minahasa

Dengan demikian, Rio berasumsi bahwa kenapa pariwisata Minsel tidak dikenal dan bahkan tidak diminati karena kepedulian pemerintah pun tidak ada sama sekali.

”Sayang, Minsel dimekar dari Minahasa sebelum ada Minut, Mitra dan Sitaro serta Kotamobagu dan Boltim/Bolsel akan tetapi, justru daerah ini yang lebih dikenal. Oh, Minsel benar-benar ditinggalkan dengan pembangunan sarana prasarana wisata,” sebut pengusaha muda sukses.

Sementara itu, pantauan wartawan pantai Moinit sangat potensial, memiliki air panas alam, tetapi pemerintah pun enggan masuk dalam arena tersebut. Objek wisata Batu Dinding, sekalipun batu dinding milik warga, harusnya meminta izin untuk membangunnya. Ada lagi, sejumlah objek air terjun dan banyak lagi objek lainnya yang seharusnya dibangun pemerintah, agar baik wislok dan wisman datang mengunjunginya.

(ape)

Pos terkait