Nyawa Pekerja Kembali Melayang, IMT Anggap PT IWIP Lalai dan Disnaker Malut Gagal Jalankan Fungsi Pengawasan

Ketua DPD SP KEP SPSI Malut, Hj Ike Masita Tunas MSi (Foto: dok IMT)

indoBRITA, Ternate—PT Indonesia Weda Bay Indutsrial Park (IWIP) di Desa Lelilef, Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara (Malut) kembali jadi sorotan. Perusahaan yang melakukan pengolahan logam berat itu dianggap abai dan lalai memerhatikan keselamatan pekerjanya.

Kecelakaan beruntun yang sering terjadi di PT IWIP memunculkan anggapan itu. “Kecelakaan kembali terjadi yang menewaskan salah satu pekerja PT IWIP. Kejadian memilukan ini sudah sering terjadi. Kejadian berulang menandakan perusahaan abai dan lalai memerhatikan keselamatan pekerjanya,” kata Ketua DPD SP KEP SPSI Malut, Ike Masita Tunas (IMT) saat dihubungi indobrita dan emmc grup, Senin (21/8/2023) malam.

Bacaan Lainnya
DPD SP KEP SPSI Malut turun lapangan mengedukasi pekerja untuk mengikuti sistem K3 dengan baik (Foto: dok IMT)

Sesuai berita yang terangkat di sejumlah media Malut, terjadi kecelakaan beruntun di PT IWIP, Minggu (20/8). Kecelakaan tersebut mengakibatkan Arrirudin (37), karyawan PT IWIP tewas. Rem blong dan insiden pecahnya ban yang digunakan saat bekerja ditengarai sebagai penyebab  tewasnya Arrirudin.

Baca juga:  Kapolri Berkomitmen Beri Pelayanan Terbaik untuk Korban Perempuan dan Anak

“Jika sistem K3 berjalan baik, insiden seperti ini tak akan terjadi. Saya menganggap penerapan sistem K3 di PT IWIP lemah. Saya tak akan bosan mengingatkan ini supaya tak akan ada lagi pekerja yang luka, cacat dan bahkan meninggal dunia,” ujar bakal calon legislatif (Bacaleg) Partai Gerindra untuk DPRD Provinsi Malut dari Dapil III yang meliputi  Halten, Haltim dan Tikep ini.

Ike menilai insiden rem blong dan ban pecah adalah kelalaian nyata pihak perusahan dalam hal perawatan kendaraan. “Pertanyaan saya dimana mekanik armada tersebut? Sebelum digunakan, mekanik atau bagian teknis akan menginformasikan mana armada yang layak beroperasi atau tidak. Begitu pula dengan semua peralatan yang digunakan harus dilakukan perawatan sehingga tidak membahayakan pekerja,” ujar Ike.

Ia menyayangkan perusahaan sebesar PT IWIP kurang memerhatikan keselamatan pekerjanya. “Ini menyangkat nyawa manusia, jadi jangan dianggap remeh,” katanya.

Baca juga:  Buka Rakenis dengan Pakaian Reog Ponorogo, Slog Polri Siap Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional

Ike juga menyesalkan kurang optimalnya pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Malut. “Penerapan sistem K3 itu harus dipelototi karena menyangkut keselamatan pekerja. Disnakertrans Malut harus mengawasi ini dengan baik,”ucapnya.

Politisi denga background pengusaha ini meminta Disnakertrans Malut turun langsung memastikan seluruh peralatan perusahan laik pakai sehingga. Dengan begitu, kejadian tak diinginkan seperti kecelakaan bisa dihindari.

“Disnakertrans Malut sebaiknya turun ke perusahaan secara rutin dan memeriksa langsung armada dan peralatan yang digunakan. Laksanakan fungsi pengawasan dengan baik karena ini menyangkut nyawa pekerja,” ungkapnya.

Ike berharap Pemprov Malut dan Pemkab Malut konsen terhadap keselamatan pekerja dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Jangan hanya melakukan seremoni, duduk bersama seakan peduli, tapi implementasinya untuk masyarakat tak ada.  DPD SP KEP SPSI Malut akan terus menyampaikan kritik untuk kemajuan bersama. Kami juga siap bersinergi dengan pemerintah dan semua elemen untuk terwujudnya kesejahteraan masyarakat,” kata Ike lagi. (*/adm)

 

Pos terkait