indoBRITA, Amurang – Dalam Rangka percepatan reformasi Minahasa Selatan, maka SMPN 2 Amurang sebagai sekolah penggerak yang didalamnya memiliki satu poin tentang digitalisasi sekolah. Maka, melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan bantuan orang tua siswa siap membangun 15 unit pondok belajar literasi.
Kepala SMPN 2 Amurang Paula Moonik, S. Pd, MAP kepada indoBRITA.co menjelaskan sedang melaksanakan program pembuatan pondok belajar literasi.
”Ya, SMPN 2 Amurang terdiri dari 15 roomble atau ruang kelas. Pembangunan pondok belajar literasi adalah sarana bagi siswa SMPN 2 Amurang. Dengan demikian, anggaran berkolaborasi dari dana BOS dengan swadaya orang tua siswa,” ujar Moonik.
Dikatakan Moonik, anggaran tersebut berasal dari BOS dan sumbangsi orang tua siswa. Pondok belajar literasi tersebut dianggarkan baik dana BOS dan sumbangsi orang tua siswa.
”Sekali lagi, gotong royong atau paguyuban masing-masing kelas. Yaitu, bentuk pondok belajar literasi dibuat dari bambu, kayu atau dalam bentuk besi baja. Setelah itu, dihias biar terlihat bagus dan memiliki daya tarik,” kata istri tercinta Tenny Lela, S. Pd, MAP kepala SMAN 1 Tenga.
Dijelaskannya lagi, bahwa biaya atau anggaran adalah kolaborasi dana BOS dan sumbangsi orang tua siswa.
”Nah, begitu semangatnya para siswa dan orang tua demi SMPN 2 Amurang langsung menyatakan sumbangsinya tersebut. Ini demi pendidikan Minsel yang lebih baik, khususnya SMPN 2 Amurang,” ungkap wanita cantik yang juga pelayan khusus di GMIM Makedonia Lopana.
Selanjutnya, menjadikan wajah pendidikan Minsel guna menambah kompetensi atau sarana belajar siswa melalui literasi.yang diusahakan SMPN 2 Amurang sendiri.
”Selanjutnya, saat ini sementara proses. Dan berharap semuanya berhasil. Dan apabila berhasil, nama SMPN 2 Amurang yang merupakan wajah salah satu pendidikan ditingkat SMP se-Minsel. Dan sekiranya program ini berkembang maju dan didukung semua pihak, didalamnya orang tua siswa. Itu adalah satu kebanggaannya,” pungkas Moonik dengan penampilan cantik berkacama.
(ape)