IndoBRITA, Tahuna- Harga Cabai di Kabupaten Sangihe yang kian hari kian meresahkan, mendapat perhatian Penjabat Bupati Kepulauan Sangihe dr. Rinny Tamuntuan. Pasalnya, kenaikan harga cabai di pasar mencapai Rp 120 ribu per kilogram.
Dalam rapat evaluasi penyerapan anggaran OPD yang digelar di Ruang Serbaguna Rumah Jabatan Bupati, pada Kamis (7/12/2023) Siang, Tamuntuan menjelaskan bahwa lonjakan harga cabe di Sangihe mengikuti harga di Kota Manado, karena kebutuhan cabe masih bergantung pada pasokan dari sana, Meski Sangihe memiliki produk lokal namun ketergantungan pada pasokan Manado menjadi faktor utama.
Tamuntuan mengakui kualitas panen cabe di Sangihe sangat baik, tetapi menekankan perlunya klarifikasi lebih lanjut terkait data kebutuhan dan penjadwalan waktu tanam agar panen dapat dilakukan secara teratur.
“Saya berharap dengan penjadwalan yang baik, ketergantungan terhadap pasokan dari Manado dapat diminimalkan,” tutur Tamuntuan.
Selain itu, Tamuntuan juga menghimbau kepada pedagang dan petani setempat untuk tidak mengikuti secara langsung harga cabe di Manado, terutama jika hasil panen di Sangihe memuaskan.
“Mengingat mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru, Tamuntuan berharap agar harga cabe di Sangihe tetap dipertahankan, dimana Pemerintah telah memberikan bantuan bibit dan pupuk kepada petani,” harap Tamuntuan.
“Saya mengajak petani dan pedagang untuk mempertahankan harga pasar di Sangihe, karena kita sudah mendapat bantuan dari Pemerintah. Saya juga menghimbau masyarakat, termasuk ASN dan ibu-ibu pejabat, untuk aktif menanam cabe di halaman rumah atau polibek sebagai bentuk dukungan terhadap kebutuhan rumah tangga,” tutup Tamuntuan.(Ver)