indoBRITA, Tompasobaru – Pemilihan Umum (Pemilu) tingkat PPWP, legislatif DPD, DPR RI, DPRD Prov serta DPRD Kabko selesai. Bahkan, KPU Kabko telah selesai menggelar pleno terbuka berjalan dengan baik. Namun, ada keganjilan dihadapi Partai Gerindra Minahasa Selatan. Pasalnya, dugaan kuat di daerah pemilihan Minsel 3 (Tompasobaru, Maesaan dan Modoinding) dalam ini pencoblosan 14 Februari 2024 terjadi penyimpangan bahkan membuat posisi caleg nomor urut 1 Partai Gerindra Minsel Frede Aries Massie tidak bisa lolos dikursi DPRD Minsel.
wa
”Jadi, sangat jelas bahwa kami siap menggugat KPU Minsel, Bawaslu Minsel serta Pemerintah Kabupaten Minsel ke MK di Jakarta. Saat ini, kami sudah mendapatkan banyak bukti dan sumber-sumber menyatakan siap mengungkap kecerobohan sejumlah oknum yang tak ingin Ketua DPC Partai Gerindra Minsel Frede Aries Massie untuk duduk sebagai anggota DPRD Minsel periode 2024-2029. Dengan demikian, bersama dengan sejumlah pengacara kondang telah siap ke Jakarta sambil membawa bukti-bukti kuat,” ujar Charmen Kasenda dan Bryan Saerang ketika menghubungi indoBRITA.co, Senin (4/3/2024).
Menurut Kasenda dan Saerang, bahwa dugaan Penggelubungan suara terjadi di tiga TPS desa Mokobang Kecamatan Modoinding.
”Ya, pengajuan KPPS bersama PPS kalau mereka diperintahkan oknum penjabat Hukum Tua Desa Mokobang. Selain itu, oknum Plt Ketua DPRD Minsel, SNDL kuat melakukan intimidasi kepada perangkat desa bersamaan dengan KPPS tersebut. Ancaman lain, bahwa semua perangkat tak terkecuali langsung dicopot alias diganti kalau tidak menjalankan perintah tersebut,” jelas Kasenda.
Tak hanya itu lagi, kasus intimidasi terjadi di Kecamatan Tompasobaru. Hampir semua TPS di Tompasobaru mendapatkan ancaman perangkat desa kepada masyarakat untuk tidak mencoblos FAM yang juga putra Tompasobaru yang sangat sosial ini.
”Nah, kecurangan diatas terjadi secara terstruktur, sistematis dan masif. Jelas sekali bahwa, cara diatas ingin membuat gadu dengan kondisi yang ada. Memang, pimpinan kita langsung memerintahkan untuk tetap menjaga keamanan dilingkungan dapil 3. Ingat, Minggu berjalan ini tim kuasa hukum FAM sudah berangkat ke Jakarta dan langsung daftarkan kasus sengketa Pemilu 2024 ini di MK,” jelas Merry Kessek, SE wakil bendahara DPC Gerindra Minsel.
Dengan demikian, rencana gugatan sengketa Pemilu 2024 segera didaftarkan ke MK di Jakarta.
”Bahwa, keinginan kami dapil Minsel 3 digelar pemilihan suara ulang (PSU). Karena, terkesan tidak seimbang dengan apa yang terjadi. Rakyat atau masyarakat pun akhirnya enggan mencoblos sosok FAM. Tapi, setelah mendapat ancaman suaranya tak signifikan. Dengan dasar, bahwa ancaman berbagai pihak terjadi dengan cara terstruktur, sistematis dan masif. Sekali lagi, kami tak akan diam dengan permainan diatas. Bahkan, kami siap membongkar kasus-kasus yang dilakukan oknum Plt Ketua DPRD Minsel SNDL tersebut,” sebut Ketua PAC Gerindra Maesaan Petra Kaloh.
Melihat hal diatas, rame-rame warga Tompasobaru, Maesaan dan Modoinding yang mendukung Gerindra mengaku siap berangkat Jakarta untuk menjadi saksi di MK.
Dihubungi Ketua DPC Partai Gerindra Minsel Frede Aries Massie mengakui bahwa tim pengacara telah merampungkan data secara valid dan siap terbang Jakarta dan menuju MK untuk didaftarkannya.
”Dari lubuk hati yang paling dalam, saya mengatakan sangat mencintai Tompasobaru dan secara khusus dapil 3. Artinya, kalau ada kesan yang tidak menerima saya berada dalam kancah politik dimaksud, duduk dan bicara sambil cari solusi bersama. Bukan dengan cara-cara kotor dan ingin menjatuhkannya. Bahwa saya siap bangun Tompasobaru dan membuat Tompasobaru lebih baik lagi. Kita lihat saja, apa yang akan terjadi di MK setelah tim kuasa hukum melaporkannya,” tutup Massie yang adalah pengusaha sukses ini.
Dari informasi yang dihimpun wartawan, bahwa ketika KPU Minsel menggelar rapat pleno, saksi partai tidak mendatatangani berita acara model D Hasil Kabko DPRD Kabko khusus dapil 3.
(ape)
