indoBRITA, Amurang – Tiga saksi Calon Legislatif (Caleg) Nomor Urut 1 Daerah Pemilihan (Dapil) 3, Frede Aries Massie atau disingkat FAM dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dipanggil Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Minahasa Selatan, Jumat (8/3/2024) sekaligus melakukan klarifikasi atas dugaan permasalahan yang ditenggarai oleh KPPS dan PPS sudah datang lebih awal dari undangan ke Bawaslu Minsel.
Tetapi, mirisnya saksi sudah datang lebih awal dari Kecamatan Modoinding, Maesaan dan Tompasobaru. Namun demikian, setibanya saksi sebagaimana undangan menghadap pukul 10.00 WITA, namun baru sekitar pukul 13.30 WITA baru mulai diperiksa.
”Ada dengan Bawaslu Minsel,” tanya saksi Benlihard Ch. Kasenda ketika menghubungi wartawan indoBRITA.co, Jumat (8/3/2024).
Kasenda menduga bahwa Bawaslu ingin menghambat pemeriksaan para saksi agar waktu yang diberikan sesuai aturan untuk membawa ke Mahkamah Konstitusi (MK) terjadi keterlambatan.
”Sudah terlihat kan. Lebih miris, yang BAP para saksi bukan komisionernya. Tetapi, staf yang juga anak oknum Camat Tompasobaru yang kami lapor sebagai terduga melakukan berbagai tindakan tak terpuji yang ingin menjatuhkan Ketua DPC Partai Gerindra Minsel tersebut,” kata Kasenda.
Menurutnya, hari ini Bawaslu memanggil tiga saksi yaitu Harkuel Mikly Paat, Merry Christin Kesek dan Sammy Sumual. Sebelumnya, Rabu (6/3/2024) panggilan Bawaslu atas nama Benlihard Ch. Kasenda.
Kesek menjelaskan, bahwa ada unsur perhambat oleh Bawaslu agar nantinya waktu yang ditetapkan oleh MK tidak terpenuhi.
”Oleh sebab itu, sesuai petunjuk Ketua DPC Partai Gerindra Minsel, Frede Aries Massie bahwa berkas dan data telah siap. Tidak mendapat rekomendasi Bawaslu, kami para saksi dan DPC akan berangkat Jakarta dan mendaftarkan ke MK,” jelas Kesek yang juga wakil bendahara DPC.
Sampai berita ini di-posting, pimpinan Bawaslu Minsel belum dapat konfirmasi. ”Minta maaf, pimpinan komisioner masih di Manado. Mungkin masih bersama-sama dengan Bawaslu Provinsi Sulut atau juga dengan KPU Provinsi,” jelas staf yang enggan sebut namanya.
Sekretaris DPC Partai Gerakan Indonesia Raya Minsel Jody Eben Lonteng menegaskan, bahwa sesuai arahan Ketua DPC Minsel pada prinsipnya kami akan tetap kejar suara Gerindra yang dipermainkan sejumlah oknum di dapil 3.
”Bahwa, menjadi pembelajaran kalau semuanya dilakukan oknum-oknum yang ingin menjatuhkan nama baik Partai Gerindra. Jadi, laporan ke MK direncanakan pekan depan,” ungkap Lonteng tegas.
(ape)