Dua Kebohongan, LSI Denny JA Sesalkan Pencatutan Nama Lembaga

Adjie Alfaraby, peneliti senior dari LSI Denny JA (foto: ist_)

indoBRITA,Manado-Pemberitaan yang menyebut pasangan Steven Kandouw-Alfred Denny Tuejeh atau SK-ADT sebagai kontestan terkuat di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulut berdasarkan survei LSI Denny JA menuai reaksi. Reaksi atas pemberitaan di sejumlah media pada 17 Oktober 2024 tersebut datang langsung dari LSI Denny JA.

Adjie Alfaraby, peneliti senior dari LSI  Denny JA menilai pemberitaan tersebut merugikan nama baik lembaganya. Ada dua kebohongan menurut dia yang ditemukan dalam pemberitaan tersebut.

Bacaan Lainnya

Kebohongan pertama soal klaim yang menyatakan pasangan SK-ADT sebagai kandidat terkuat berdasarkan survei LSI Denny JA. Kata   Alfraby klaim tersebut tidak benar.

Baca juga:  Pengukuhan TKD dan Saksi E2L-HJP, Manado Siap Sumbang Kemenangan di Atas 50 Persen

Ia membeber data jika survei terakhir yang dilakukan LSI Denny JA menunjukkan elektabilitas SK-ADT berada di bawah pasangan Elly Engelbert Lasut dan Hanny Joost Pajouw atau E2L-HJP.

Kebohongan kedua, lanjut Alfaraby adalah penggunaan nama Toto Izul Fatah, salah satu direktur LSI Denny JA. Menurut Alfaraby, nama Toto Izul Fatah dicatut dan dikutip secara tidak benar untuk memperkuat klaim bahwa pasangan SK-ADT unggul dalam survei. “Itu kutipan palsu,” ujar Alfaraby seperti dilansir dari www.pintasan.co, Sabtu (19/10/2024).

Ia menegaskan jika Toto Izul Fatah tidak pernah memberikan pernyataan apapun terkait pasangan tersebut.“Ini pencatutan yang tidak bertanggung jawab,” ucapnya.

Maka itu, Alfaraby mendesak media-media tersebut untuk segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf kepaada publik atas penyebaran informasi yang tidak akurat tersebut.  Ia juga menyampaikan kritik kepada media agar lebih berhati-hati dalam memeriksa sumber berita mereka, terutama ketika menerima rilis dari pihak-pihak yang berkepentingan politik.

Baca juga:  Pleno KPU Talaud Verfak Kesatu, Bapaslon Jalur Perseorangan Pilbup Talaud Belum Memenuhi Syarat

Kasus ini menjadi pelajaran penting, baik bagi tim kampanye politik maupun media massa. Tim kampanye diimbau untuk mencari strategi lain yang lebih etis dalam mempromosikan kandidat mereka, daripada menyebarkan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.

Sebelumnya, LSI Denny JA pada pertengahan September 2024 mengurai keperkasaan E2L-HJP dengan prosentase 53,3 persen. Menyusul di posisi kedua adalah SK-DT dengan prosentase 34,5 persen dan terakhir Yulius-Victory 4,3 persen. (*/adm)

Yuk! baca artikel menarik lainnya dari INDO BRITA di GOOGLE NEWS

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *