Bahas APBD 2025, Ketua DPRD Sulut Pertanyakan Pagu Anggaran Dikda Sebesar 1,132 Triliun

indoBRITA.co, MANADO – Ketua DPRD Provinsi Sulut Fransiskus Andi Silangen mempertanyakan pagu anggaran di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Utara yang awalnya Rp.1,199 triliun menjadi Rp. 1,132 triliun.

Ini disampaikan Ketua Dewan saat Rapat Badan Anggaran (Banggar) berlangsung dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Sulut, Senin (25/11/2024).

Bacaan Lainnya

“Melihat pagu anggaran ini ada yang dikurangi secara bermakna, ada juga yang bertambah secara bermakna. Kasihan Dinas Pendidikan yang berkurang hampir 62 miliar. Melihat hal ini kami ingin meminta penjelasannya,” tanya Silangen kepada ketua TAPD Sulut, Steve Kepel beserta jajarannya.

Baca juga:  Dukung Ketahanan Pangan, Polsek Pineleng Bersama Petani Gelar Panen Jagung di Desa Lotta

Hal yang sama juga disentil oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulut, Stella Runtuwene, terkait pemotongan anggaran di Dinas Pendidikan.

“Pemotongan anggaran di Dinas Pendidikan Provinsi Sulut sangat signifikan, yakni 62, 97 miliar sekian. Jadi, saya mau bertanya kenapa begitu besar pemotongannya. Sedangkan pendidikan di Sulut saat ini sangat menurun, dibandingkan dengan daerah lain,” terangnya.

Stella menambahkan, terus bagaimana dengan anak-anak yang diprioritaskan untuk juara, tapi di Kedinasan Pendidikan sendiri terjadi pemotongan yang sangat luar biasa.

“Saya berharap anggaran di Dinas Pendidikan ini diperhatikan lagi, karena terbentuknya manusia hebat itu dari pendidikan. Jika ini dipotong sebegitu banyak, bagaimana anak-anak kita menjadi seorang yang hebat nantinya,” tuturnya.

Baca juga:  Ungkap Kasus Narkoba, Polresta Manado Tangkap 2 Tersangka Beserta BB Sabu 67 Gram dan Ganja 50 Gram

Menanggapi itu Kepel mengarahkan Kaban BKD Provinsi Sulut, Clay Dondokambey untuk menjawab.

Berkaitan dengan pengurangan di Dinas Pendidikan. Pengurangan tersebut, menjadi 1.932 triliun yang mendapat selisih atau berkurang 62 miliar sekian. Sesungguhnya itu penyesuaian atau pengurangan terbesar, pada DAK fisik yang berkurang sebesar 123 miliar sekian,” jawab Clay.

Untuk menjawab terkait peningkatan mutu pendidikan, Clay menjelaskan pada pengalokasian anggaran terbesar terkait dengan penyesuaian non fisik sendiri.

“Jika DAK fisiknya turun, DAK non fisik itu naik. Dalam hal ini untuk membiayai tunjangan profesi guru, jadi mutu kualitas pendidik masih menjadi perhatian dan naik menjadi 26, 8 miliar,” tuturnya.

Yuk! baca berita menarik lainnya dari INDO BRITA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *