Manado, Indobrita.co – PT Wisana Matrakarya menjadi sorotan setelah diduga menunda pembayaran proyek penataan kawasan Malalayang dan Bunaken Tahap 2.
Lebih dari lima vendor yang terlibat dalam proyek ini mengaku hak mereka tertunda hingga 3-4 bulan. Keterlambatan ini berdampak serius pada ratusan pekerja yang menggantungkan hidup pada proyek tersebut.
BM, salah satu perwakilan vendor, menyatakan kekecewaannya atas perlakuan perusahaan.
“Kami sudah menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak, tapi pembayaran terus tertunda. Setiap kami meminta kepastian, hanya janji tanpa realisasi,” ujarnya.
BM juga menambahkan bahwa kondisi ini membuat mereka kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Kami bahkan tak bisa merayakan tahun baru bersama keluarga. Hak kami ditunda, sedangkan tanggung jawab hidup terus berjalan,” tambahnya.
Ratusan Pekerja Merana
Tidak hanya vendor, ratusan pekerja proyek kini menghadapi kesulitan ekonomi. Anak-anak mereka menjadi korban dari situasi ini, terpaksa hidup dalam kekurangan saat momen pergantian tahun.
“Kami hanya ingin hak kami. Kami bekerja keras menyelesaikan proyek ini. Jangan abaikan jerih payah kami,” tegas BM.
PT Wisana Matrakarya Bungkam
Hingga kini, PT Wisana Matrakarya belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan tersebut. Sikap bungkam ini memicu kritik dari berbagai pihak yang menilai perusahaan lalai dalam menjalankan tanggung jawabnya.
Jika situasi ini dibiarkan, para vendor tidak menutup kemungkinan akan membawa masalah ini ke jalur hukum. “Kami hanya ingin keadilan. Jika hak kami tidak diberikan, kami siap mengambil langkah lebih jauh,” tutup BM.
Kasus ini menjadi peringatan serius bagi dunia usaha untuk menghormati hak-hak pekerja dan vendor.
Akankah PT Wisana Matrakarya menunjukkan itikad baik, atau justru kehilangan kepercayaan? Publik menanti jawabannya.(tim)
