Pansus DPRD Sulut Bahas LKPJ Gubernur Tahun 2024 Bersama Mitra Kerja Komisi III

indoBRITA.co, MANADO – Rapat lanjutan pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur tahun 2024 kembali digelar Panitia Khusus (Pansus) DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) diruangan rapat paripurna bersama mitra kerja Komisi III DPRD Sulut, diantaranya yakni Dinas PUPR Pr, Dinas ESDM, Dinas Perhubungan, BPBD Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (15/4/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Ketua Pansus mempertanyakan soal dana hibah dari Dinas Pekerjaan Umum untuk pembangunan Christian Center.

Bacaan Lainnya

“Apakah gedung Christian Center ini berada di bawah GMIM atau bukan? Ini soal hibah, jangan sampai dianggap ganda karena sudah dikasih, kemudian ada keterangan seperti ini lagi,” tegas Ketua Pansus LKPJ DPRD Sulut, Amir Liputo ketika pembahasan bersama Pemerintah Provinsi.

Amir Liputo juga menegaskan keprihatinannya terhadap transparansi anggaran hibah. Karena mengaku baru kali ini melihat data dana hibah disajikan menyeluruh. Padahal selama ini yang diterima di Badan Anggaran hanya angka global. Tidak pernah tahu siapa penerimanya dan berapa besarannya.

Menanggapi pertanyaan itu, Asisten I Setdaprov Denny Mangala menjelaskan bahwa Christian Center bukan sepenuhnya diberikan kepada GMIM. Status hukum gedung itu masih atas nama Pemerintah Provinsi Sulut.

Ketika peresmian, yang diserahkan ke GMIM hanyalah pengelolaannya, belum ada proses hibah secara hukum. Selain GMIM, Dia menegaskan bahwa bantuan tersebut tidak eksklusif bagi umat Kristen.

“Selain Christian Center, pemerintah juga membangun tiga Islamic Center di wilayah Bolmong Raya yakni Bolmong Utara, Bolmong dan Bolaang Mongondow Selatan yang semuanya telah diresmikan,” jelas Denny Mangala.

Selain itu dia mengatakan bahwa visi pembangunan ini diinspirasi oleh tokoh-tokoh agama. Dimana pada lingkungan GMIM dengan anggota kurang lebih delapan ratusan jiwa sekian, belum ada tempat ibadah yang bisa menampungnya. Sehingga diusulkan supaya Sulut bisa dibangun tempat itu.

Diketahui, data dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Sulut, total anggaran hibah tahun 2024 untuk pembangunan fisik Christian Center mencapai Rp 65 Miliar dengan rincian:

Baca juga:  Polsek Wanea Laksanakan Patroli Malam, Jaga Kamtibmas di Sejumlah Kelurahan

Pekerjaan Arsitektur Christian Center: Rp 38.550.000.000
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal, dan Plumbing (MEP): Rp 23.800.000.000
Pengadaan LED Videotron Indoor 4×6 M: Rp 1.900.000.000
Pengawasan Pekerjaan Gedung: Rp 750.000.000

Di sisi lain, Anggota DPRD Sulut Feramitha Tiffani Mokodompit mempertanyakan terkait status serta perbaikan jalan Pindol dan juga jalan Pontondon Insil.

Sementara, Anggota DPRD Sulut Piere Makisanti menyoroti persoalan kesejahteraan pegawai, khususnya Tunjangan Kinerja Daerah (TKD). Ia mempertanyakan besaran TKD yang diberikan kepada para pegawai berdasarkan jabatan struktural.

Sekretaris Dinas Perhubungan mengungkapkan bahwa TKD untuk eselon 3A saat ini mencapai Rp7.500.000. Dan untuk TKD eselon lainnya beragam sesuai aturan pemerintah provinsi ujar Rey.

 

Dinas Perhubungan juga menyampaikan kebutuhan anggaran untuk peningkatan keselamatan transportasi, termasuk pembangunan dan pemeliharaan jalan provinsi sepanjang 99,27 km, dengan estimasi kebutuhan dana mencapai Rp60 miliar.

Kadis Perhubungan Sulut, Izak Rey, menjelaskan bahwa pihaknya telah memiliki master plan transportasi, namun keterbatasan anggaran masih menjadi kendala utama. Salah satu proyek strategis yang disampaikan adalah rencana pembangunan jalur kereta api dari Bitung-Likupang-Manado melalui jalur pantai timur. Kajian Feasibility Study (FS) telah tersedia.

Untuk mendukung sektor pariwisata, Dishub juga menyebutkan telah memiliki 52 unit angkutan wisata. Sementara itu, fasilitas terminal yang tersedia di antaranya empat terminal tipe A (dikelola oleh Kementerian Perhubungan) dan terminal tipe B yang merupakan kewenangan pemerintah provinsi.

Izak Rey juga menambahkan, saat ini Sulut memiliki dua kapal pesiar serta enam kapal perintis milik Kementerian Perhubungan. Adapun yang ditanyakan terkait jembatan timbang di Bitung dan Inobonto masih dikelola oleh kementerian pusat.

“Terminal Liwas di Manado juga direncanakan akan dialihfungsikan menjadi terminal barang,” beber Kadis Izak Rey.

Terkait angkutan daring, Dishub merujuk pada Peraturan Menteri Perhubungan No. 118 dengan kuota lebih dari 6.000 unit untuk Sulawesi Utara. Adapun rute angkutan dalam kota menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota, sementara Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) berada di bawah kewenangan provinsi.

Baca juga:  Rapat Pansus LKPJ, Feramitha Tanyakan Hal Ini ke Dinas Pertanian Sulut

 

“Dengan keterbatasan anggaran, kami belum dapat mengoptimalkan seluruh fasilitas transportasi, namun tetap berupaya untuk mendukung sektor-sektor prioritas seperti pariwisata,” pungkas Izak Rey.

Anggota DPRD Sulut, Cindy Wurangian, mengangkat isu belum optimalnya pengisian posisi pada bidang Mineral dan Batubara (Minerba) di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Untuk menuju pengelolaan sumber daya mineral yang maksimal, bidang Minerba belum terisi. Apakah ini menjadi hambatan,” ujar Wurangian.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas ESDM Sulut Franciskus Maindoka, menyebut bahwa kekosongan tersebut merupakan tantangan struktural yang sedang mereka upayakan untuk diisi. Ia juga menegaskan pentingnya peralatan teknis terbaru, terutama untuk proses pengeboran guna menentukan kedalaman sumber energi.

 

Sementara itu, Louis Schramm menyatakan bahwa koordinasi dengan pihak PLN terus diintensifkan, namun masih terdapat delapan desa yang belum teraliri listrik.

“Adapun desa-desa tersebut tersebar di wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, seperti Pahepa, Pupante, Bengdarat, Kahokang Tatuari, Dalako Bumberare, Laleko, dan Batu Saiki,” terang Schramm.

Menanggapi pertanyaan dari anggota Pansus Louis Schramm, Kadis ESDM Fransiskus Maindoka mengungkapkan, pihaknya sangat membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkompeten, tenaga ahli di bidang pertambangan dan geologi. Ini harus ditunjang dengan alat-alat yang memadai.

Dalam sesi pembahasan lainnya, Dinas ESDM juga melaporkan kendala mengenai kualitas air yang ditemukan berupa air payau serta pemadaman listrik yang masih kerap terjadi di sejumlah wilayah.

Di kesempatan yang sama, Anggota DPRD Henri Walukow turut mempertanyakan transparansi pendapatan royalti dari sektor pertambangan. Ia menyoroti bahwa green total royalti mencapai Rp744 miliar lebih.

“Perlu ada inspektur tambang yang turun langsung. Kami usulkan turlap (turun lapangan) ke perusahaan-perusahaan tambang untuk menelusuri langsung realisasi royalti dan aktivitas pertambangan,” tegas Henry.

Ia juga menyinggung bahwa pendidikan bagi inspektur tambang hanya dua bulan di kementerian, sehingga peningkatan kapasitas dan pengawasan perlu mendapat perhatian. (Advertorial)

Yuk! baca berita menarik lainnya dari INDO BRITA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Banner Memanjang

Pos terkait