Nyanyian Ketua DPRD Mitra Diteruskan, AMTI Minta KPK Selidiki Dugaan Penggelapan Pajak PT HWR

Ketua AMTI, Tommy Turangan di KPK (Foto: ist)

indoBRITA, Jakarta–Nyanyian Ketua DPRD Minahasa Tenggara (Mitra) Sophia Antou soal pajak PT Hakkian Wellem Rumansi (HWR) sampai di meja pimpinan Komisi Pemberantasan (KPK).

Diketahu saat reses di Desa Basaan pada akhir April 2025 dan ketikaa ditemui media, Sophia menyebut PT HWR sudah lama beroperasi di wilayah Ratatotok,  tapi tidak berkontribusi untuk daerah. Bahkan pajak pun menurut dia tidak dibayar.

Bacaan Lainnya
Tommy Turangan Cs saat menggelar aksi damai di KPK dan Kementerain ESDM (foto: ist)

Ia menekankan pentingnya akuntabilitas perusahaan tambang dalam menjalankan kewajiban sosial dan fiskal mereka, terutama di daerah tempat mereka beroperasi. Menurutnya, keberadaan perusahaan seharusnya membawa dampak positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga:  AJB Jauh Lebih Dulu dari IUP HWR, Aneh Ada Papan Pengumuman di Lahan Warga

““PT HWR hanya hanya menginginkan hasil tanpa memperhatikan masyarakat sekitar. Jika mereka tidak membayar pajak sudah seharusnya ditutup,” ujar seperti dilansir dari Tribunnews, edisi 6 Mei 2025.

Nyanyian pimpinan DPRD Mitra tersebut diteruskan Aliansi Masyarakat Transparansi Indonesia (AMTI) ke meja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dipimpin langsung Tommy Turangan sebagai ketua, AMTI menggelar aksi damai  di halaman KPK, Rabu (23/7/2025).

Dalam orasinya, Tommy meminta pimpinan institusi anti rasuah itu turun lapangan  untuk menyelidik dugaan pelanggaran atau penggelapan pajak PT HWR. “Kami bersepakat untuk mengungkap dan membasmi korupsi, termasuk di Sulut. Dugaan penggelapan pajak PT HWR perlu diselidiki, termasuk kemungkinan keterlibatan pejabat atau mantan pejabat yang membackup kegiatan penambangan perusahaaan ini,” ucap  Tommy.

Baca juga:  Serobot Lahan dan Abaikan Aturan, Warga Ratatatok Minta Gubernur dan Kapolda Tindaki PT HWR

Bercermin pada kasus PT Timah Tbk, negara  baru mengetahui adanya korupsi besar-besaran setelah melakukan penyelidikan dan mengungkapkan adanya permainan yang dilakukan petinggi perusahaan.

“Saya percaya  jika KPK turun melakukan penyelidikan kasus dugaana penggelapan PT HWR, maka kerugian negara bisa diungkap dan aktornya bisa diproses secara hukum. Mari kawal hal ini sampai tuntas,”  kata Tommy.

Usai menyampaikan orasinya, Tommy dan ratusan massa membubarkan diri secara tertib. (*/adm)

 

Yuk! baca berita menarik lainnya dari INDO BRITA di GOOGLE NEWS dan Saluran WHATSAPP

Banner Memanjang

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *